9.Bangun rutin sekolah yang sukses di rumah
Jadwal kegiatan di rumah adalah penyangga kesiapan aktivitas di sekolah. Maka orang tua harus menyusun jadwal di rumah dan sekolah yang utuh. Buatlah jadwal visual kegiatan anak di rumah, dimulai dari awal bangun pagi hingga malam ketika tidur.
-Masukkan kegiatan persiapan sekolah, mengerjakan peer, menyiapkan tas sekolahnya, dan sebagainya. Buat ini menjadi pola konsisten.
-Sampaikan ke anak sampai anak paham dan mampu mengerjakannya
-Jika ada rutin, anak paham apa yang akan dihadapinya, sehingga akan menurunkan kecemasannya.
-Ajak anggota keluarga lain juga paham tentang jadwal ini, ajak mereka mau mendukung dan membantu agar jadwal anak bisa dilakukan, misalkan: saudara kandung.
-Juga perlu sinkronisasi dengan jadwal anggota keluarga lainnya, misalkan jadwal nonton tv agar tidak menggangu belajar dan mengerjakan peer.
10.Gunakan alat bantu visual (visual supports)
Ingat, anak dengan ASD kebanyakan adalah pembelajar visual. Pastikan kita menggunakan alat bantu visual, karena akan lebih mudah dipahami anak. Terutama jadwal visual pelajaran dan aktivitas yang akan dilakukan anak di sekolah. Susun juga, visual yang perlu dilakukan anak jika ada persoalan, misalkan apa yang dilakukan kalau ketinggalan bus sekolah. Gunakan juga social story.
Tips sukses dari terapis:
1.Mengajari anak paham menggunakan fasilitas di sekolah
2.Melakukan role play terutama mempelajari aturan sosial implisit (hidden curriculum) sangat membantu, misalkan: bagaimana jika kelas belum dibuka, kalau terlambat, jika harus memperkenalkan diri.
3.Membuat rencana dan strategi sebelum sekolah dimulai akan sangat membantu anak di minggu pertamanya.
Tips sukses dari orang tua:
1.Bantu anak punya folder, yang disusun dengan warna agar lebih rapi dan sistematis.
2.Membuat rencana dengan anak dan role play, apa yang harus dilakukan ketika jam makan siang atau waktu istirahat.
Ingat, selalu ada kemungkinan positif anak transisi ke SMU.
-Anak akan lebih mandiri dan mampu mengelola pilihan
-Belajar bekerjasama dengan orang baru
-Belajar hal baru, juga keterampilan spesifik
-Bisa mempersiapkan anak untuk hidupnya kelak setelah menyelesaikan sekolah (life after school)
Sumber belajar lanjutan dari AAWA (bisa diakses)
-Autism apps website
-Teacher autism toolbox
-Kontak AAWA di facebook, youtube, linkedin dan website.
Catatan oleh: Margaretha
Ketua Forum Peduli Autisme Jawa Timur (6 Juni, 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H