Seorang gadis kecil suatu hari bertanya, “Ibu, apakah Tuhan menangis?”
“Jangan konyol, Tuhan tidak dapat menangis sayang” Ibunya menjawab.
Tetapi bagaimana tentang “ketika Dia melihat ke bawah dari surga
Dan melihat semua orang yang membutuhkan kasih-Nya?”
Dan bagaimana tentang “ketika Dia menengok kebawah dan melihat
Anak-anak kecil terjatuh di lapangan bermain dan ada goresan di lutut mereka?”
Atau bagaimana tentang Bibi yang tidak dapat mempunyai bayi laki-laki maupun perempuan?
Atau bagaimana tentang anak kecil miskin yang tidak mendapatkan mainan di hari Natal?
Mungkin Tuhan bisa menangis ketika Dia tinggal bersama temanku.
Yang Ayahnya sering memukul dan menyakiti dia dan Ibu-nya.
Atau mungkin jika Dia menilik ke bawah dan melihat orang-orang melakukan pembunuhan,
Aku berpikir Dia akan pasti mempunyai mata yang berlinang dengan air mata.
Tetapi aku berpikir sebanyak itu, ibu, apa yang akan membuat Tuhan menangis,
Adalah ketika Dia menengok ke atas kayu salib dan melihat Anak-Nya mati.”
Ibunya terdiam dalam keheningan seraya mata beliau berkaca-kaca,
Karena dia tahu gadis kecilnya menjadi bijaksana melebihi usianya.
Menatap jauh ke dalam mata biru, ibunya menemukan keberanian untuk berkata,
“Ya sayangku, aku berpikir Tuhan menilik ke bawah dan menangis setiap hari.”
Tuhan memberkatimu dan menyelamatkanmu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!