Pemerintah Indonesia telah menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebagai organisasi teroris di Papua, dengan alasan bahwa hal itu dilakukan untuk menangani ancaman keamanan yang dilakukan oleh KKB, yang dianggap mengganggu stabilitas dan keamanan Papua. Dengan status ini, aparat keamanan memiliki dasar hukum yang lebih kuat untuk menindak tegas kelompok bersenjata yang dianggap meresahkan.
"Sejalan dengan itu semua dengan pernyataan-pernyataan mereka itu maka pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif di kategorikan sebagai teoris," ujar Mahfud dalam konferensi pers dikutip dari kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (29/4/2021). UU ini merupakan Perubahan atas UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi UU. (https://nasional.kompas.com/read/2021/04/29/13263971/alasan-pemerintah-tetapkan-kkb-di-papua-organisasi-teroris).
Langkah kontroversial yang diambil pemerintah Indonesia untuk menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai organisasi teroris menimbulkan banyak kritik, terutama dari masyarakat Papua dan pegiat hak asasi manusia. Di satu sisi, pemerintah mengatakan bahwa tindakan ini diperlukan untuk menghentikan kekerasan yang dilakukan oleh KKB, yang telah mengancam stabilitas dan keamanan Papua. Di sisi lain, penetapan ini memungkinkan petugas keamanan untuk bertindak lebih tegas terhadap kelompok bersenjata yang dianggap mengganggu ketertiban.
Namun, dari sudut pandang masyarakat Papua, tindakan ini dapat dianggap sebagai eskalasi konflik yang dapat memperburuk konflik di daerah tersebut. Ada kekhawatiran bahwa label "teroris" dapat digunakan secara luas untuk menghilangkan kritik atau menghentikan aktivis politik yang sah, terutama yang berkaitan dengan kemerdekaan atau hak-hak masyarakat adat Papua. Ini dapat menyebabkan lebih banyak kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia dan jarak yang semakin besar antara pemerintah pusat dan masyarakat Papua.
Secara keseluruhan, pemerintah harus berhati-hati saat menggunakan istilah "teroris" dan memastikan bahwa tindakan yang diambil berfokus pada penegakan hukum yang adil, perlindungan hak-hak warga sipil, dan pencarian solusi damai untuk konflik yang sudah lama terjadi di Papua.Â
Selain itu, dialog dan pendekatan yang lebih inklusif dengan warga Papua mungkin lebih efektif dalam jangka panjang untuk mencapai perdamaian dan keadilan di wilayah tersebut. Sangat penting untuk mempertimbangkan dampak sosial dan emosional yang akan ditimbulkan oleh penetapan KKB sebagai organisasi teroris di Papua.Â
Tindakan ini mungkin membuat masyarakat Papua merasa lebih termarginalisasi dan tidak percaya pada pemerintah pusat. Sejarah panjang konflik di Papua telah meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang di sana, dan tindakan seperti ini menunjukkan bahwa aspirasi mereka belum benar-benar didengar.
Sebaliknya, tindakan ini juga dapat menyebabkan masyarakat Indonesia yang lebih luas melihat Papua dengan cara yang tidak baik, karena mereka mungkin hanya melihatnya dari sudut pandang keamanan tanpa memahami kompleksitas sosial, budaya, dan sejarahnya. Hal ini dapat memperburuk stigma terhadap masyarakat Papua dan memperkuat keyakinan yang salah.
Sebagai orang Papua, kita mungkin memiliki perasaan yang bercampur aduk. Ada yang ingin hidup dalam damai dan aman dari ancaman kekerasan yang ada di beberapa daerah. Ada juga yang ingin diakui dan diperlakukan secara adil, dengan menghormati hak-hak asasi kita dan identitas kultural kita yang berbeda.
Pendekatan yang lebih holistik dan manusiawi mungkin memungkinkan solusi yang lebih berkelanjutan untuk masa depan. Ini bisa berarti lebih banyak komunikasi antara pemerintah dan masyarakat Papua, pengakuan dan perlindungan yang lebih besar terhadap hak-hak masyarakat adat, dan peningkatan inklusi ekonomi dan pendidikan. Perdamaian yang sebenarnya di Papua hanya dapat dicapai melalui pendekatan yang menyeimbangkan keamanan dan keadilan sosial.
Sebagai mahasiswa Papua dan akademisi, Anda memiliki peran penting dalam berkontribusi membangun Tanah Papua, terutama dalam kondisi yang sulit saat ini. Gunakan pengetahuan Anda untuk mengajarkan masyarakat Papua, terutama generasi muda, tentang pentingnya keterampilan dan pendidikan. Anda dapat berpartisipasi dalam kursus, pelatihan, atau membangun inisiatif pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan lokal.Â
Sebagai akademisi, Anda dapat melakukan penelitian mendalam tentang masalah-masalah yang mempengaruhi Papua. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mendorong kebijakan yang lebih baik dan lebih adil bagi masyarakat Papua. Selain itu, Anda dapat menulis opini atau artikel ilmiah yang menawarkan perspektif baru dan solusi untuk masalah yang ada. Selain itu, embantu pertumbuhan ekonomi lokal dengan mendukung usaha kecil, pengembangan pertanian, atau proyek sosial lainnya yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
Budaya Papua sangat kaya dan luar biasa. Anda dapat membantu melestarikan dan mempromosikan budaya Papua dengan melakukan penelitian, dokumentasi, atau acara seni yang melibatkan masyarakat lokal.
Anda juga dapat berfungsi sebagai jembatan untuk berbicara antara pemerintah, masyarakat, dan kelompok-kelompok yang ada di Papua. Mendorong dialog yang damai dan inklusif sangat penting untuk mengurangi ketegangan dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan. Gunakan media sosial untuk menyebarkan informasi yang akurat dan positif tentang Papua. Ini dapat membantu mengatasi informasi yang salah dan memberikan gambaran yang lebih baik tentang situasi di Papua kepada khalayak yang lebih luas.
Meskipun mereka tidak memiliki pendidikan formal, masyarakat Papua memiliki peran penting dalam membantu kemajuan Tanah Papua. Â Dimana masyarakat dapat membantu pendidikan dengan mengajarkan anak-anak dan remaja di lingkungan mereka keterampilan dasar, seperti membaca dan menulis, serta keterampilan praktis seperti pertanian, kerajinan tangan, atau keterampilan teknis lainnya, terlibat dalam program pendidikan bersama atau mendukung institusi pendidikan lokal.Â
Masyarakat dapat membantu pelestarian lingkungan dengan melindungi hutan, sungai, dan sumber daya alam lainnya dari eksploitasi yang merusak dan melakukan kegiatan konservasi seperti menanam pohon, menjaga lingkungan tetap bersih, dan melindungi satwa liar. Kemudian untuk mendorong perdamaian dan kerukunan di antara sesama warga, komunitas dapat melakukannya dengan mengadakan kegiatan gotong royong, acara kebersamaan, atau diskusi antar komunitas.
Menghindari konflik atau pertikaian yang dapat merusak hubungan sosial komunitas Lalu usaha kecil, seperti pertanian, perikanan, atau kerajinan tangan, dapat meningkatkan ekonomi lokal. Berpartisipasi dalam koperasi atau kelompok usaha bersama juga membantu meningkatkan ekonomi komunitas Juga dengan mengikuti dan mempromosikan upacara adat, seni, dan tradisi lokal, masyarakat dapat memainkan peran dalam mempertahankan adat istiadat, bahasa, dan budaya lokal.Â
Untuk menjaga identitas Papua, generasi muda harus diajarkan nilai-nilai budaya. Untuk membuat suara mereka terdengar dalam pengambilan keputusan, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam proses demokrasi, seperti mengikuti pemilihan umum atau musyawarah kampung.
Bergabung dengan rapat kampung atau forum diskusi untuk menyampaikan keinginan dan kebutuhan masyarakat. Dalam situasi darurat seperti bencana alam atau konflik, masyarakat dapat membantu orang yang membutuhkan dengan menyediakan tempat penampungan sementara, makanan, atau pakaian. Relawan untuk organisasi atau inisiatif kemanusiaan lokal.
Ingat, Anda memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan Papua dan memastikan bahwa kontribusi Anda akan memiliki efek positif yang berkelanjutan pada negara. Anda dapat berperan dalam menyebarkan informasi yang benar dan positif tentang Papua, baik melalui percakapan sehari-hari maupun media sosial untuk melawan misinformasi dan stereotip negatif, Anda sebagai masyarakat Papua yang saat ini mempunyai peran sebagai pelajar, akademisi, abdi negara, politikus, influencer dan lain sebagainya dapat membantu membangun komunitas yang lebih kuat, harmonis, dan sejahtera. Setiap langkah kecil yang diambil oleh setiap orang dapat membawa dampak yang lebih besar bagi Tanah Papua.
selalu teringat pesan ini "Barang siapa yang bekerja di Tanah ini  dengan setia, jujur dan dengar-dengaran, maka ia akan berjalan dari tanda heran  yang satu ke tanda heran lainnya." (Pendeta Izaack Samuel Kijne, 1947). Pernyataan tertulis dari Tokoh Pendidikan dan Rohaniawan ini merupakan pesan religius yang menunjukkan bahwa ia berbicara tentang berbagai anjuran dan pahala yang akan diterima oleh siapa saja yang akan bekerja di Tanah Papua, baik itu non OAP maupun Orang Asli Papua (OAP) yang akan tinggal dan bekerja di sana. Oleh karena itu, apapun tanda aneh yang akan dialami sangat bergantung pada karyanya.
PaPeDa (Papua Penuh Damai).
Kiranya Tuhan yang selalu memberkati NKRI.
Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H