Mohon tunggu...
Cici Sabarofek
Cici Sabarofek Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral Pengembangan SDM Unair, Dosen Universitas Papua

Aku terus memperbaiki diri dan mencari kesempatan baru untuk berkembang, sambil tetap menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tim Aduk dan Tidak Aduk Bubur Ayam, Anda Termasuk Tim Mana?

12 November 2023   15:55 Diperbarui: 12 November 2023   16:34 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kompasioner, kamu bagian tim mana saat hendak makan bubur ayam, apakah tim tidak aduk atau tim aduk?

Yuk diintip alasannya, apakah dibawah ini termasuk alasannya kompasioner?

Orang mungkin memilih untuk mengaduk bubur ayam sebelum memakannya karena berbagai alasan. Ini mencakup:

1. Meratakan Rasa: Mengaduk bubur ayam dapat membantu menyebarkan rasa dan bumbu ke seluruh makanan, memastikan bahwa setiap suapan memiliki rasa yang sama.

2. Integrasi Tekstur dan Komponen: Mengaduk membantu mengintegrasikan tekstur daging ayam, bumbu, dan nasi secara lebih merata, menciptakan harmoni antara komponen.

3. Menggabungkan Minyak Aroma: Mengaduk dapat membantu menggabungkan minyak atau lemak dalam bubur ayam, membuat aromanya lebih meresap.

4. Menjaga Konsistensi Hidangan: Mengaduk membantu menjaga konsistensi hidangan sehingga setiap suapan memiliki campuran yang seimbang dari semua bahan.

5. Menghangatkan Kembali Hidangan: Jika bubur ayam telah dingin atau disimpan dalam waktu yang lama, mengaduk dapat membantu mengatur suhu dan memanaskan kembali hidangan.

6. Memastikan Rasa Seragam: Aduk ayam untuk memastikan rasanya konsisten dan tidak terlalu tawar atau asin.

7. Penyesuaian Rasa Terakhir: Sebelum memakan bubur ayam, seseorang mungkin ingin mencicipi dan menyesuaikan rasanya sesuai selera mereka. Anda dapat melakukannya dengan mengaduk dan menambahkan bumbu jika diperlukan.

8. Kebiasaan atau Tradisi: Ada kemungkinan bahwa individu tertentu memiliki kebiasaan mengaduk bubur ayam sebelum memakannya. Kebiasaan ini dapat berasal dari tradisi keluarga mereka atau dari tradisi yang diajarkan kepada mereka.

Beberapa orang menolak untuk mengaduk bubur ayam sebelum memakannya. Ini mencakup:

1. Nikmati Varian Tekstur: Beberapa orang menikmati perbedaan tekstur antara nasi yang lebih lembut dan daging ayam yang mungkin lebih kenyal atau berbeda tanpa mengaduk.

2. Lapisan Komponen Terpisah: Nasi, daging ayam, dan bumbu dapat dilapisi satu sama lain. Menurut beberapa orang, ini menambah estetika yang menarik.

3. Kehangatan Lebih Lama: Jika bubur tidak diaduk, beberapa bagian dapat tetap lebih panas lebih lama karena bagian yang lebih dingin tidak tercampur secara merata dengan bagian yang lebih panas.

4. Menghormati Tradisi atau Kebiasaan: Ada kemungkinan beberapa keluarga atau budaya mempertahankan kebiasaan untuk tidak mengaduk bubur ayam sebelum dimakan.

5. Kebersihan dan Presentasi: Bubur ayam yang tidak diaduk mungkin terlihat rapi dan bersih. Setiap bagian tetap terpisah, yang membuatnya menarik secara visual.

6. Cita Rasa yang Berbeda di Setiap Suapan: Ada beberapa orang yang menyukai gagasan bahwa rasa yang berbeda dapat dihasilkan dari setiap suapan karena bahan-bahan tidak dicampur secara merata.

7. Pilihan Gaya Makan yang Lebih Santai: Beberapa orang mungkin lebih suka menikmati makanan mereka tanpa mengaduknya. Ini karena mereka mungkin ingin menikmati setiap aspek makanan mereka tanpa melakukan tindakan tambahan.

Selera dan kebiasaan seseorang sangat memengaruhi proses memasak dan menikmati makanan. Preferensi pribadi seseorang, kebiasaan keluarga, atau budaya dapat menyebabkan mereka tidak ataupun mengaduk bubur ayam. Alasan untuk tidak melakukannya dapat sangat beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun