Mohon tunggu...
Cici Sabarofek
Cici Sabarofek Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral Pengembangan SDM Unair, Dosen Universitas Papua

Aku terus memperbaiki diri dan mencari kesempatan baru untuk berkembang, sambil tetap menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menikmati Kesunyian

12 November 2023   11:42 Diperbarui: 12 November 2023   11:42 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menemukan keindahan yang tersembunyi di ruang yang tidak memiliki cerita.

Kesunyian adalah taman rahasia di dalam hati, bukan sepi yang hampa.

Di tepi kesunyian ada keheningan yang penuh makna;

detik-detik yang lembut menyapu kegelapan malam;

bintang membawa pesan kesunyian;

kesunyian adalah pelukan yang tak tergantikan.

Aku menemukan kedamaian dalam sunyi,

langkah-langkah ringan melintasi waktu,

menyatu dengan alam yang diam, ketika keramaian dunia beranjak pergi.

Dalam kesendirian, aku menemukan suara-suara yang terlupakan,

kata-kata berserakan di halaman hati yang terbuka lebar.

Aku membuat puisi dari jeda.

Kesunyian bukanlah hukuman;

sebaliknya, itu adalah teman yang setia untuk waktu yang lama.

Aku menemukan diriku dalam kesendirian itu, menyatu dengan esensi kehidupan yang tidak pernah berakhir.

Aku menemukan keindahan yang tersembunyi di ruang yang tidak memiliki cerita. Kesunyian adalah taman rahasia di dalam hati, bukan sepi yang hampa.

Di tepi kesunyian ada keheningan yang penuh makna; detik-detik yang lembut menyapu kegelapan malam; bintang membawa pesan kesunyian; kesunyian adalah pelukan yang tak tergantikan.

Aku menemukan kedamaian dalam sunyi, langkah-langkah ringan melintasi waktu, menyatu dengan alam yang diam, ketika keramaian dunia beranjak pergi.

Dalam kesendirian, aku menemukan suara-suara yang terlupakan, kata-kata berserakan di halaman hati yang terbuka lebar. Aku membuat puisi dari jeda.

Kesunyian bukanlah hukuman; sebaliknya, itu adalah teman yang setia untuk waktu yang lama. Aku menemukan diriku dalam kesendirian itu, menyatu dengan esensi kehidupan yang tidak pernah berakhir.

Dengan mata terpejam, aku mendengarkan irama kesunyian yang menari di sekitar. Sepertinya alam berbicara dengan bisikan lembut. Menghargai kehadiran yang tak terlihat, temanku.

Aku menemukan kehidupan sendirian, menggambarkan cerita di dalam hatiku, menghirup napas kehidupan yang tenang, dan menemukan keajaiban dalam setiap detik yang aku habiskan sendiri.

Aku menemukan kehidupan sendirian, menggambarkan cerita di dalam hatiku, menghirup napas kehidupan yang tenang, dan menemukan keajaiban dalam setiap detik yang aku habiskan sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun