"Ci.. kapan kamu menikah? nanti jadi perawan tua loch".
"Ci.. sekolah mulu, kapan nikahnya?"
"Ci.. dikit lagi umur 30tahun, buruan nikah..."
Tidak ada satu "umur yang pantas" untuk menikah yang berlaku untuk semua orang karena faktor individu, budaya, nilai-nilai, dan preferensi pribadi sangat memengaruhi keputusan untuk menikah; namun, beberapa orang memilih untuk menikah pada usia muda, sementara yang lain memilih untuk menunggu hingga lebih tua. Keputusan untuk menikah seharusnya didasarkan pada kematangan emosional dan kematangan daripada usia.
Untuk beberapa alasan, penting untuk memeriksa masalah ini secara menyeluruh sebelum menikah:
1. Kesiapan Emosional: Menikah melibatkan banyak tanggung jawab emosional dan tanggung jawab, jadi penting untuk menjadi siap untuk situasi ini dan memiliki kematangan emosional yang cukup.
2. Kesiapan Finansial: Pernikahan seringkali memengaruhi keuangan Anda. Memikirkan matang-matang berarti memastikan bahwa Anda memiliki dana yang cukup untuk mendukung kehidupan pernikahan dan keluarga Anda.
3. Kesepahaman Bersama: Anda dan pasangan harus memahami keinginan satu sama lain untuk pernikahan. Ini mencakup hal-hal seperti lokasi tinggal, memiliki anak, masalah keuangan, dan peran yang diambil dalam pernikahan.
4. Komunikasi yang Baik: Pasangan harus berkomunikasi dengan baik untuk saling memahami, menyelesaikan masalah, dan menjaga hubungan yang sehat.
5. Perencanaan Masa Depan: Anda harus memiliki visi jangka panjang dan rencana yang sesuai dengan pasangan Anda. Rencana ini harus mencakup rencana tentang karier, keluarga, dan hal-hal lainnya.
6. Kebebasan Individu: Banyak individu yang tidak menikah menikmati kebebasan dalam hal gaya hidup, hobi, dan jaringan sosial mereka. Sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana hal-hal ini akan dipengaruhi oleh pernikahan dan apakah Anda siap kehilangan beberapa kebebasan Anda.