Mohon tunggu...
Cici Sabarofek
Cici Sabarofek Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Unair

Aku terus memperbaiki diri dan mencari kesempatan baru untuk berkembang, sambil tetap menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Keluarga Terbentang Luas Nusantara

11 November 2023   01:50 Diperbarui: 11 November 2023   02:00 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah keluarga Sylvia yang penuh cinta dan perjuangan berlangsung dari Manokwari hingga Jakarta, Papua Barat, dan Surabaya di seluruh Nusantara. Henriette adalah putri Sylvia, seorang wanita Papua yang penuh semangat, berusia tujuh tahun. Suaminya, Agabus, bekerja di Papua Barat, dan Sylvia memulai kuliah S3 di Surabaya.

Kehidupan keluarga Sylvia bermula di Manokwari, tidak sengaja mendengar tentang peluang untuk melanjutkan pendidikan S3 di luar negeri. Dia ragu-ragu pada awalnya, tetapi gagasan ini semakin menguat ketika dia menemukan bahwa dia membutuhkan lebih banyak tantangan intelektual dan pengembangan diri. Namun, dia terus bertanya-tanya: apakah ini adalah pilihan keluarga yang tepat?

 Meskipun Agabus awalnya khawatir tentang bagaimana perubahan besar ini akan berdampak pada kehidupan keluarga mereka, Sylvia berbicara terbuka tentang impian dan keinginan dia untuk melanjutkan studi S3. Namun, dia melihat keberanian dan tekad Sylvia, dan mereka berdua memutuskan dengan penuh keyakinan untuk mendukung keputusan tersebut.

Berbicara dengan putrinya, Sylvia mengatakan bahwa ibunya akan pergi untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang dunia dan membawa pengetahuan baru untuk mendorong masa depan yang lebih cerah. Henriette menyadari kecintaan ibunya terhadap pengetahuan meskipun dia masih kecil dan memberikan restu dengan berjanji bahwa mereka akan terus berkomunikasi melalui panggilan video dan cerita-cerita inspiratif. Takdir membawa dia ke kepulauan Indonesia. Sebagai ibu dan istri yang berdedikasi, Sylvia mengajarkan Henriette tentang pentingnya ketabahan, impian dan pendidikan.

Proses pendaftaran dan persiapan untuk kuliah S3 adalah hal-hal yang menantang. Untuk memberi keluarganya dukungan, Sylvia harus membuat rencana jangka panjang. Dia terus mengejar mimpinya.

Sylvia tidak hanya memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang disiplin ilmunya, tetapi juga menemukan komunitas akademis yang memberi inspirasi dan mendukung. Di Manokwari dan Jakarta, Agabus dan Henriette belajar untuk saling mendukung. Henriette juga semakin memahami pentingnya impian dan pendidikan.

Sylvia bersiap untuk pergi ke Jakarta di pagi hari yang cerah di Surabaya. Henriette sangat senang dengan petualangan baru ini, karena dia akan pergi bersama kakek dan neneknya untuk melanjutkan studinya selama Sylvia mengejar gelar S3. Namun, jarak yang lebih jauh sekarang menggantikan keakraban yang biasa mereka nikmati di Manokwari.

Teknologi memberikan kebahagiaan bagi keluarga ini yang terpisah ratusan kilometer. Di tengah lautan dan pegunungan yang terpisah, video panggilan membuat wajah Agabus dan Henriette lebih dekat dengan Sylvia.

Sylvia melaksanakan perkuliahan S3-nya. Dia terus berusaha mewujudkan mimpi pendidikannya, meskipun dia kadang-kadang merindukan kehadiran suami dan putri kecilnya. Henriette berada di kelas dua SD di Jakarta dan menemukan teman-teman baru dan guru yang mendukungnya, membuat sekolah menjadi tempat yang penuh dengan kegembiraan dan belajar.

Bukan hanya cinta yang kuat, tetapi juga inspirasi dan kebanggaan. Terinspirasi oleh semangat ibunya, Henriette mulai memiliki harapan besar untuk masa depan. Sebaliknya, Agabus memberikan dukungan tanpa batas kepada Sylvia dan merasa bangga dengan pencapaiannya.

Tetapi hidup tidak selalu lancar. Tantangan terkadang muncul seperti badai laut. Sylvia menghadapi tekanan akademik, dan Agabus terkadang merasa sendiri tanpa keluarganya. Mereka melewati semua hambatan dengan ketabahan dan bantuan satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun