Mohon tunggu...
Margareth Theresia
Margareth Theresia Mohon Tunggu... Mahasiswa pascasarjana -

Blog: http://indonesiakoreastudent.blogspot.kr/ Instagram: margareth.mega

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Biryu dan Onjo dari Kerajaan Baekje, Korea

14 Maret 2017   13:56 Diperbarui: 14 Maret 2017   14:02 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendiri kerajaan Baekje adalah Onjo yang merupakan anak dari Jumong. Pada saat Jumong datang ke Jolbon di Buyeo, sang raja yang bertahta memiliki 3 orang putri tanpa seorangpun putra. Ia akhirnya menikahkan putri keduanya kepada Jumong karena melihat Jumong bukanlah seorang manusia biasa. Tak lama kemudian, sang raja wafat dan Jumong menggantikannya sebagai raja. Ia memiliki dua orang putra yang bernama Biryu dan Onjo. Sehari sebelum Jumong pergi ke Buyeo Utara, Jumong mengetahui bahwa istrinya hamil dan mematahkan pedang lalu memberikan sebagian patahannya kepada istrinya.

"Sembunyikan pedang ini dan nanti saat anak ini lahir dan mencari diriku, suruhlah ia membawa patahan pedang ini sebagai simbol."

Setelah bayi itu lahir dan menjadi besar, ia benar-benar menjadi Jumong dan menjadi putra mahkota di Kerajaan Goguryeo. Saat itu, kedua anak Jumong yang lain, Biryu dan Onjo, kuatir akan terjadinya perpecahan. Maka mereka memutuskan untuk meninggalkan Goguryeo dan pergi ke selatan. Sekitar 10 orang abdi istana serta rakyat ada pula yang mengikuti mereka. Akhirnya mereka tiba ke daerah yang bernama Gunung Han dan Biryu yang ingin melihat tempat-tempat yang layak untuk ditinggali mengajak mereka untuk tinggal di tepi laut. Saat itu para abdi istana menggelengkan kepala.

"Pangeran, tanah Hanam (sebelah selatan Sungai Han saat ini) ini dialiri Hansu (Sungai Han) dari utara dan di sebelah timur ada gunung. Selain itu, di sebelah selatan ada tanah yang gembur dan di sebelah barat ada laut sehingga daerah ini sulit untuk diserang oleh musuh. Bagaimana, pangeran? Bukankah tempat ini baik untuk dijadikan ibu kota?"

Akan tetapi Biryu tidak mau mendengarnya dan membagi dua rakyat yang mengikutinya lalu pergi ke tepi laut di daerah Michuhol (Incheon saat ini) dan tinggal disana. Di lain pihak Onjo menjadikan Hanam Wiryeseong (Seoul saat ini) sebagai ibukota dan membuat kerajaan bernama Sipje. Pada saat yang bersamaan, Biryu dan rakyatnya tidak bisa hidup dengan nyaman di Michuhol karena kelembapan yang tinggi dan air yang asin. Pada suatu hari, Biryu mendatangi Hanam Wiryeseong. Ia melihat bahwa Onjo dan rakyatnya hidup dengan aman dan nyaman.

"Ah, aku bodoh sekali. Seharusnya aku mendengar perkataan para abdi dan tinggal disini............"

Biryu sangat menyesal dan merasa malu lalu bunuh diri. Setelah itu, para abdi dan rakyat yang mengikuti Biryu pergi ke Wiryeseong. Onjo menerima mereka dengan senang hati dan mengganti nama kerajaannya menjadi Baekje. 

Diterjemahkan dari buku Samguk Yusa yang ditulis oleh Ilyeon dan dituliskan ulang oleh Lee Jeong-beom. Diterbitkan oleh Younglim Cardinal Inc tahun 2012.

Artikel lainnya: Jumong, Mitos Pendiri Kerajaan Goguryeo dari Korea

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun