Mohon tunggu...
Margareth Theresia
Margareth Theresia Mohon Tunggu... Mahasiswa pascasarjana -

Blog: http://indonesiakoreastudent.blogspot.kr/ Instagram: margareth.mega

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jumong, Mitos Pendiri Kerajaan Goguryeo dari Korea

12 Maret 2017   22:04 Diperbarui: 12 Maret 2017   22:41 5536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bawahan raja mencoba menghancurkan telur itu. Akan tetapi telur itu tidak retak sedikitpun. Tanpa ada pilihan, Raja Geumwa mengembalikan telur itu ke Yuhwa.  Yuhwa menyelimuti telur itu dengan kain dan meletakkannya di tempat yang hangat. Tak lama kemudian, telur itu retak dan seorang anak yang kuat dan wajah yang terlihat sangat cerdas lahor dari telur itu. Setelah berumur tujuh tahun, anak itu mulai membuat panah dan busurnya sendiri dan berburu. Akan tetapi kemampuan memanah anak itu sangat luar biasa, sehingga dari 100 anak panah yang dia tembak, 100 anak panah itu tepat sasaran. Pada saat itu, pemanah handal di Kerajaan Buyeo Timur disebut 'Jumong' sehingga anak itu pun dipanggil sebagai Jumong. Geumhwa juga memiliki 7 pangeran tetapi tidak ada seorang  pun yang bisa melampaui kemampuan Jumong.

Ilustrasi: dolgwol.deviantart.com
Ilustrasi: dolgwol.deviantart.com
Pada suatu hari, pangeran pertama yang bernama Daeso berkata kepada Raja Geumwa.

"Yang mulia, Jumong terlahir dari telur sehingga kita tidak dapat menyebutnya manusia. Apabila kita tidak menyingkirkannya dari awal, saya takut dia bisa menjadi ancaman bagi negara kita."

"Kau adalah orang yang akan menjadi raja. Apakah pantas kau membenci dan iri pada adikmu?"

Raja Geumwa memarahi anaknya. Akan tetapi Daeso terus saja berbicara kepada pangeran-pangeran lain tentang keinginannya untuk menyingkirkan Jumong. Raja Geumwa tidak punya pilihan lain dan memanggil Jumong.

"Jumong, kau sebetulnya juga adalah pangeran kerajaan ini. Akan tetapi para saudaramu rupanya iri. Oleh karena itu, jagalah kuda-kuda di kandang kuda."

Jumong akhirnya menjadi penjaga kandang kuda dan tidak mengeluh sedikit pun. Saat itu, ada seekor kuda yang menarik perhatian Jumong. Jumong selalu memberikan makanan yang cukup kepada setiap kuda kecuali kepada kuda itu. Lama kelamaan kuda tersebut menjadi kurus. Pada suatu hari, Raja Geumwa datang ke kandang kuda dan memilih salah satu kuda yang gemuk.

"Kuda ini terlihat kekar sehingga pasti bisa berlari dengan kencang. Letakkan barang-barang di kuda ini dan kau naiki kuda yang kurus itu."

Jumong bersorak dalam hati saat mendengar perkataan Raja Geumwa. Pada saat itu, para bawahan raja dan pangeran di istana sedang membuat rencana untuk membunuh Jumong. Yuhwa yang mendengar berita itu memanggil Jumong.

"Jumong, sekarang ini banyak orang yang ingin membunuhmu di kerajaan ini.  Kau akan bisa menyelesaikan kesulitan apapun dengan kemampuan dan kepintaranmu itu. Oleh karena itu, cepat tinggalkan tempat ini!"

Setelah berpamitan kepada ibunya, ia dan tiga orang lainnya bernama Oi, Mari, dan Hyeoppo pergi keluar dari istana. Ketiga orang itu lalu sampai ke tepi sungai yang bernama 'eomsu'. Orang-orang yang mengejar Jumong dari istana pun semakin mendekati Jumong. Apabila Jumong dan ketiga kawannya tidak bisa menyeberangi sungai itu tepat waktu, maka mereka pasti akan mati terbunuh. Paad saat itu, Jumong menatap air sungai dan berteriak dengan lantang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun