Di era Hallyu (Korean Wave) sekarang ini, banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan ke Korea. Jenjang S1, S2, maupun S3 sekarang banyak diminati mahasiswa Indonesia. Setiap tahunnya, pendaftar beasiswa ke kedutaan Korea Selatan di Indonesia mengalami peningkatan, sehingga mahasiswa yang memiliki keinginan untuk berkuliah ke Korea harus pintar memilih strategi agar dapat diterima.
Jika ingin memakai biaya sendiri, berapa sih biaya yang dibutuhkan? Kita ambil contoh program master sastra di KHU. Entrance fee sebesar 945.000 won, tuition fee 4.605.000 won/semester, insurance fee 99.200 won, dan biaya asrama 300.000 won/ bulan. Belum termasuk biaya hidup sebesar kira-kira 500.000 won/bulan. Jika dikalikan dengan kurs hari ini sebesar RP 12/won, bisa dikira-kira berapa juta yang harus kita siapkan dalam sebulannya.
Karena biaya yang tinggi tersebut, banyak orang mengejar beasiswa kuliah dan beasiswa penuh di Korea yang diberikan beberapa institusi, yaitu:
1. Beasiswa yang dikelola oleh Pemerintah Korea
Beasiswa yang diberikan oleh Pemerintah Korea (KGSP) biasanya adalah beasiswa penuh yang mencakup beasiswa kuliah dan beasiswa biaya hidup. Syarat yang diperlukan adalah CV, ijazah (IP minimal 3), study plan, TOEFL/IELTS, dan recommendation letter. Persaingannya cukup sulit karena banyak yang ingin mendapatkan beasiswa ini. Jika ingin mendapatkan beasiswa ini, lebih baik ambil beasiswa untuk S2 atau S3 saja karena kuota lebih besar (20 orang) dibanding beasiswa untuk S1 (2 orang). Hal yang penting yang perlu diperhatikan agar kita mendapatkan beasiswa ini adalah study plan yang jelas, TOEFL minimal 550 atau IELTS minimal 5, dan sebisa mungkin memiliki TOPIK (Test of Proficiency in Korea). Info lebih lanjut mengenai beasiswa KGSP dapat dilihat disini.
2.Beasiswa yang diberikan oleh universitas
Beasiswa ini diberikan oleh setiap universitas dan pendaftarannya berbeda. Namun, beasiswa yang diberikan oleh universitas biasanya merupakan beasiswa biaya kuliah (tuition fee), sedangkan biaya lainnya harus kita tanggung sendiri. Biasanya mahasiswa mengakalinya dengan bekerja paruh waktu menjadi asisten profesor di kampus. Beasiswa ini bisa sewaktu-waktu dicabut apabila ada nilai mata kuliah yang lebih rendah dari B atau pelanggaran peraturan kampus.Syarat yang diperlukan adalah CV, ijazah (IP minimal 3), study plan, TOEFL (minimal 500)/ IELTS (minimal 4.5), TOPIK (minimal level 4), dan recommendation letter. Persaingan untuk mendapatkan beasiswa ini lebih mudah dibandingkan beasiswa pemerintah, terutama karena mahasiswa Indonesia hanya sedikit yang mendaftar ke dalam program ini. Info lebih lanjut bisa dilihat di website universitas terkait.
3. Beasiswa yang diberikan oleh perusahaan
Beasiswa ini diberikan oleh perusahaan Korea di Indonesia, biasanya dengan ikatan dinas untuk bekerja lagi di perusahaan tersebut setelah lulus kuliah di Korea. Beasiswa yang diberikan perusahaan biasanya beasiswa full dengan biaya hidup, tetapi mahasiswa yang bersangkutan harus bekerja di cabang yang ada di Korea sambil berkuliah. Beasiswa ini biasanya diberikan kepada karyawannya yang berprestasi sehingga jika ingin mendapatkannya, kita harus berbakti dahulu dalam kurun waktu tertentu di perusahaan tersebut. Di Indonesia, ada lebih dari 1500 perusahaan Korea dan banyak dari perusahaan itu yang membutuhkan karyawan yang fasih berbahasa Korea sehingga mengirimkan karyawannya ke Korea.
4. Beasiswa yang dikelola oleh lab/profesor
Beasiswa ini biasanya diberikan kepada mahasiswa yang sedang berkuliah di Indonesia dan membutuhkan sokongan dana untuk penelitian. Dana tersebut dikelola oleh profesor di Korea yang bekerja sama dengan dosen yang ada di Indonesia. Beasiswa ini kebanyakan adalah beasiswa penelitian skripsi dan biasanya hanya selama satu semester. Beasiswa ini hanya dapat diperoleh mahasiswa berprestasi yang kampusnya memiliki hubungan kerja sama dengan universitas di Korea.
Jenis-jenis beasiswa tersebut saya dapatkan dari website remi Perpika (Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan). Apabila kita sudah diterima di universitas di Korea, kita bisa mendaftar di Perpika. Lumayan untuk menambah teman-teman dari negara sendiri bukan?
Beasiswa yang tersedia sebetulnya banyak, tinggal bagaimana usaha kita dalam mencari informasi untuk beasiswa tersebut. Pembukaan informasi beasiswa biasanya di awal tahun, tetapi lebih baik kita mempersiapkan data-data yang diperlukan dari jauh-jauh hari. Mau memilih beasiswa yang manapun, selalu siapkan sertifikat kompetensi berbahasa asing kita, TOEFL/IELTS dan TOPIK. Hal ini sangat membantu kita selangkah lebih maju dalam mendapatkan beasiswa yang kita inginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H