Mohon tunggu...
Margareth Theresia
Margareth Theresia Mohon Tunggu... Mahasiswa pascasarjana -

Blog: http://indonesiakoreastudent.blogspot.kr/ Instagram: margareth.mega

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Bahasa Remaja Indonesia yang Semakin 'Kekorea-koreaan'

7 Oktober 2014   06:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:06 15206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, kata araseo. Mungkin maksud 'M' adalah 알았어 (Arasseo/ saya sudah mengerti). Kata ini berasal dari kata 알다 (Alda/ mengerti) yang merupakan predikat sehingga seperti yang saya jelaskan di atas, pemakaian 요 (yo) atau tidak tergantung dari lawan bicara. Karena 'M' dan 'D' pertama kali berbicara, tentunya tidak boleh menggunakan arasseo saja. Dan jangan lupa, predikat diletakkan di akhir kalimat di dalam bahasa Korea. Kedua, kata gomawoh. Mungkin maksud 'M'  adalah 고마워 (Gomawo/ terima kasih). Kata ini berasal dari kata 고맙다 (Gomapta/ terima kasih) yang merupakan predikat.

Kalimat keenam: Kenapa? mian kalau ganggu, eoni mau kan mianhin nae? eoni mau gak kalau nanti nae upload photo exo oppa, eoni nae tag? mau ya? jebal, nanti kalau eoni yang upload gantian, neo yang tag nae, oke ne? (Kenapa? Maaf kalau aku mengganggu, kakak mau 'kan maafin aku? Kakak mau gak kalau nanti aku unggaf foto abang exo, kakak aku tag? Mau ya? Tolong, nanti kalau kakak yang unggah gantian, kamu yang tag aku, oke ya?)

Pertama, kata mian. Maksud 'M' disini adalah kata 미안하다 (Mianhada) yang merupakan kata dasar predikat yang berarti maaf. Untuk penggunaan lawan bicara yang sudah akrab. kita boleh menggunakan 미안해 (mianhae) atau 미안 (mian) kalau sudah akrab sekali. Sedangkan untuk lawan bicara yang baru kenal, kita harus menggunakan 죄송합니다 (jwesonghamnida), bentuk kata hormat dari maaf. Sehingga tidak ada kata 'mianhin' dalam bahasa Indonesia maupun Korea. Kedua, jebal. Artinya, tolong.

Melihat analisis di atas, sangat memalukan bukan apabila bahasa Indonesia dan bahas Korea digabungkan di dalam kalimat? Bukannya terlihat 'keren', namun pemakainya malah terlihat 'bodoh'. Dua jenis bahasa yang sangat berbeda tata bahasa, sangat sulit untuk digabungkan menjadi satu. Apalagi bahasa Korea sangat menggunakan tingkatan bahasa untuk lawan bicara yang berbeda, hal ini tidak ada dalam bahasa Indonesia. Jadi, hanya ada dua pilihan. Menggunakan bahasa ibu kita, bahasa Indonesia. Atau menggunakan bahasa Korea. Pilihlah salah satu, jangan menggabungkan keduanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun