Kelurahan Babakan, Kota Tangerang (25/7) -- Setiap badan usaha tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan laba. Salah satu upaya dalam memperoleh laba dengan maksimal dapat dilakukan dengan manajemen persediaan yaitu dengan mengelola persediaan produk mulai dari proses penerimaan, penyimpanan hingga pemanfaatan.Â
Pemilik usaha penting untuk mengetahui bahwa pengelolaan persediaan memiliki peran penting dalam perusahaan. Dengan manajemen perusahaan yang baik, maka akurasi pesanan stok barang akan meningkat dan bisa membantu mengatur inventory sehingga bisa menghemat waktu dan uang dan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas UMKM.
Untuk mencapai hal tersebut, perlu bagi pemiik UMKM untuk sadar akan pentingnya pengelolaan persediaan. Berdasarkan survey yang sudah dilakukan, didapatkan bahwa sejumlah pemilik UMKM pada wilayah Babakan masih awam terhadap pencatatan dari setiap bahan baku yang digunakan selama proses produksi usahanya.Â
Oleh karena itu, Ermalyani Margaret (Akuntansi 2019) selaku mahasiswa yang mengikuti rangkaian kegiatan dalam Kuliah Kerja Nyata Tim II Undip 2022, mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan kartu persediaan dan penghitungan HPP sederhana kepada sejumlah pemilik UMKM.Â
Program ini dilaksanakan dengan tujuan pemilik UMKM pada kelurahan Babakan dapat mengetahui laba/rugi dari proses produksi serta pergerakan arus masuk dan keluar barang.
Program ini menargetkan 5 UMKM di Kelurahan Babakan yang dianggap memenuhi ketentuan bahwa jenis usaha dari UMKM bersifat home industry.Â
Edukasi dilaksanakan secara door to door dengan memberikan materi mengenai pemahaman kartu persediaan, tutorial mengisi kartu persediaan, dan menghitung Harga Pokok Produksi hingga didapatkan laba/rugi dari penjualan.Â
Sebelum penyuluhan dilaksanakan, Ermalyani terlebih dahulu menanyakan kepada pemilik UMKM tersebut mengenai bagaimana proses pencatatan persediaan yang biasanya dilakukan, bagaimana persediaan tersebut didapatkan hingga diolah dan dijajakan, serta apa saja dan berapa jenis bahan baku yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dalam menjelaskan pengisian kartu persediaan sesuai dengan kondisi masing-masing UMKM.
Ermalyani menjelaskan dalam mengisi kartu persediaan metode pencatatan yang digunakan adalah FIFO -- Perpetual di mana stok persediaan yang dibeli atau diproduksi pertama akan dijual terlebih dulu.Â
Metode FIFO dipandang lebih baik dalam hal penyimpanan dan juga dari segi harga sehingga cocok untuk diterapkan pada perusahaan yang menjual barang mudah rusak dan harus sering diperbaharui. Hal ini sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan pada kelurahan Babakan yang bergerak pada sektor makanan.Â
Ada pun UMKM yang mendapatkan edukasi ini adalah Pemilik Industri Roti Iis, Usaha Kue Gorengan Keliling Titin, Usaha Kue Tradisional Lena, Pemilik Industri Pie Keju Susu, dan Pemilik Usaha Warung Makan. Dengan diterapkannya metode FIFO ini diharapkan persediaan selalu dalam kondisi yang baik karena barang terus diperbaharui.
Tidak hanya mengedukasi, Ermalyani juga mengikuti proses produksi dari setiap UMKM dan melakukan sharing mengenai bagaimana menjual produk supaya lebih menarik dan inovatif. Ermalyani juga mengenalkan pemasaran produk dengan menggunakan sosial media supaya dapat menjangkau target pasar yang lebih luas. Respon dari setiap pemilik UMKM sangat baik di mana melalui program ini memiliki kebermanfaatan bagi mereka dan menambah wawasan dalam mengelola persediaan barang dagangan mereka.
Penulis: Ermalyani Margaret (Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Prodi Akuntansi)
DPL: Karnoto, S.T., M.T.
Lokasi: Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten
#KKNTimIIperiode2022
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H