Mohon tunggu...
Margareta Titis
Margareta Titis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca, saya suka mencoba hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bimbingan Belajar Anak Ganten tentang Kesehatan Serta Pelestarian Aksara Jawa

9 Agustus 2022   06:07 Diperbarui: 9 Agustus 2022   06:32 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka mengubah mindset anak-anak tentang aksara jawa yang dianggap sebagai momok karena susah dimengerti dan mengajarkan anak-anak tentang pengelolaan tanaman yang memiliki banyak khasiat untuk kesehatan namun belum dimanfaatkan dengan maksimal, sebagai bentuk pengabdian masyarakat Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) MBKM Universitas Slamet Riyadi Surakarta kelompok 02 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Dr. Hera Heru Sri Suryanti S.Pd., M.Pd di Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan program kerja berjudul "Bimbingan Belajar Anak Ganten Tentang Kesehatan Serta Pelestarian Aksara Jawa".

Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Al Hadi Dusun Geneng, Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jumat (29/7/2022) diikuti oleh 11 anak yang berusia Sekolah Dasar kelas tinggi, dengan ketua pelaksana Margareta Titis Laras Ati. 

Pembelajaran aksara jawa dan pelatihan pembuatan hand sanitizer ini berlangsung dalam waktu 2 jam. Pembelajaran aksara jawa menggunakan papan tulis, spidol, kertas aksara jawa. Sedangkan pelatihan hand sanitizer memerlukan botol spray, cup plastik, serta bahan-bahan membuat hand sanitizer adalah daun sirih, daun kemangi, jeruk nipis. 

Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah banyak anak-anak khususnya siswa seusia Sekolah Dasar yang mengeluh tidak bisa serta tidak terampil dalam menulis Aksara Jawa karena bagi mereka Aksara Jawa memiliki kerumitan dalam bentuk, jenis, serta jumlah yang banyak sehingga banyak anak-anak yang menjadikan pembelajaran Aksara Jawa sebagai “momok” bagi mereka dan di Desa Ganten banyak tanaman yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan namun belum digunakan sesuai khasiatnya. 

Dokpri
Dokpri

Saat ada pengumuman akan diadakannya kegiatan ini, orang tua mengapresiasi kegiatan yang akan dilaksanakan dengan mengatakan "kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak karena banyak anak yang mengatakan susah ika belajar aksara jawa". 

Saat awal kegiatan pembelajaran aksara jawa dilaksanakan anak-anak terlihat kurang antusias karena mereka masih dengan mindset kurang baiknya, namun pada akhirnya mereka pelan-pelan terlihat antusias dengan pembelajaran aksara jawa. 

Dokpri
Dokpri

Dalam kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer yang berbahan daun sirih, daun kemangi, jeruk nipis. Mereka terlihat antusias dalam membuat hand sanitizer ini. "Cara membuat hand sanitizer ini tidak sulit serta bahan yang digunakan cukup mudah didapat di sekitar kita" ucap Margareta Titis Laras Ati selaku ketua pelaksana kegiatan ini. 

Alat dan bahan membuat hand sanitizer yaitu:

-Botol spray

-Gelas cup plastik

-Pisau

-Daun sirih

-Daun kemangi

-Jeruk nipis

Cara membuat hand sanitizer : 

-Rebus kemangi dan daun sirih dengan air 

-Dinginkan rebusan air kemangi dan daun sirih

-Saring dan tuangkan air tersebut ke dalam gelas cup plastik

-Peras jeruk nipis ke dalam cup berisi air 

-Tuangkan air tersebut ke botol spray yang telah disiapkan

-Hand sanitizer siap digunakan

Dengan diadakannya program ini diharapkan anak-anak dapat lebih paham tentang Aksara Jawa dan mengubah mindset tidak baik tentang Aksara Jawa. Adanya pelatihan membuat hand sanitizer diharapkan anak dapat memanfaatkan tanaman yang ada di sekitarnya dan menjaga kesehatan dengan memakai hand sanitizer. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun