Mohon tunggu...
Margareta Delladia
Margareta Delladia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mari berbagi cerita dan inspirasi bersama di Kompasiana!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mendobrak Batasan: Perjalanan Hidup Seorang Ibu Tunggal Serta Bantuan Sosial Yang Membantu

25 Maret 2024   14:40 Diperbarui: 19 Mei 2024   14:41 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Ibu Rohmana Tampak Depan (Dokumen Pribadi)

Dapur Ibu Rohmana (Dokumen Pribadi)
Dapur Ibu Rohmana (Dokumen Pribadi)

Ibu Rohmana juga mengikuti arisan bulanan dengan tetangga-tetangganya. Setiap bulan, ia menyisihkan Rp. 50.000 untuk arisan ini. Arisan ini memberikan tambahan dana yang bisa digunakan untuk kebutuhan mendadak atau untuk membeli perlengkapan sekolah anaknya. Untuk mendukung kegiatan sehari-hari, Ibu Rohmana juga memelihara beberapa ekor ayam di halaman belakang rumahnya. Ayam-ayam ini menghasilkan telur yang bisa dijual atau dikonsumsi sendiri oleh keluarganya. Dengan cara ini, Ibu Rohmana bisa mengurangi pengeluaran untuk membeli telur di pasar.

Setiap bulan, Ibu Rohmana menyisihkan sebagian penghasilannya untuk tabungan. Tabungan ini dipergunakan untuk biaya sekolah anaknya di masa depan atau untuk kebutuhan mendesak lainnya.

Di lingkungan tempat tinggalnya, Ibu Rohmana dikenal sebagai pribadi yang rajin dan ulet. Ia juga aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong royong dan pengajian, yang membuatnya memiliki banyak teman dan dukungan dari warga sekitar.

Putra Ibu Rohmana, meskipun masih kecil, sudah mulai membantu ibunya di kebun. Pada akhir pekan atau hari libur sekolah, ia ikut serta menanam, menyiram tanaman, dan memanen hasil kebun. Meskipun tidak memiliki akses pendidikan yang memadai, Ibu Rohmana sangat mendukung pendidikan anaknya. Ia berharap anaknya bisa menuntut ilmu setinggi mungkin agar bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di masa depan. Setiap hari, ia memastikan anaknya belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, Ibu Rohmana dan putranya menghadapi berbagai tantangan. Bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang diterima sebanyak lima kali dalam setahun membantu dalam memenuhi kebutuhan mendasar mereka. Rumah yang mereka tempati berfungsi sebagai tempat berlindung. Dengan fasilitas seperti WC pribadi dengan septic tank, penerangan listrik, dan beberapa alat elektronik, mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Sepeda yang dimiliki Ibu Rohmana digunakan sebagai alat transportasi, memudahkan beliau dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

 

*Wawancara dilakukan pada bulan Februari 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun