Beradaptasi atau mati.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pandemi yang hampir berjalan 2 tahun belakangan ini, cukup memukul bisnis dan perkonomian di banyak negara, tak terkecuali di Indonesia.
Mulai dari pebisnis kelas kakap hingga kelas teri, terkena imbasnya. Lantas, apakah semuanya harus gulung tikar dan menyerah pada keadaan? Tentu saja tidak. Banyak pula yang mampu bertahan, berubah haluan, bahkan ada yang justru makin sukses di tengah pandemi.
Mengherankan bukan? Di saat banyak orang mengeluh, menyerah dan merasa kehilangan arah. Ternyata tak sedikit pula usaha yang meraup untung, tak terkecuali UMKM yang justru memperoleh pencapaian yang menakjubkan saat ini.
Apa rahasianya?
Adaptasi adalah salah satu kuncinya.Â
Akibat pandemi, masyarakat harus lebih banyak beraktivitas di rumah, gadget menjadi solusi.
Terjadi perubahan tren belanja yg cukup signifikan. Cara berbelanja konvensional mulai teralihkan dengan sistem online. Dikutip dari website Kominfo "survei yang dilakukan Globalwebindex pada 2014 menemukan persentase penduduk Indonesia yang melakukan pembelian secara online baru sekitar 16 persen", dan meningkat beberapa waktu ini, seperti dikutip dari kompas.com, "Menurut laporan bertajuk Digital 2021 dari Hootsuite dan We Are Social, sebanyak 87,1 persen pengguna internet di Indonesia telah membeli bermacam-macam produk secara online melalui berbagai perangkat elektronik selama beberapa bulan terakhir pada 2020".
Pemanfaatan media digital sangat nyata saat ini. Terutama di masa pandemi ini. Melihat tren tersebut, UMKM yang mampu beradaptasi, mulai merambah sistem online.Â
Jual-beli dengan sistem online mempunyai jangkauan yang lebih luas, tidak hanya menjangkau area sekitar saja, namun juga kota, provinsi, maupun pulau lainnya di Indonesia bahkan hingga ke luar negeri. Karena itu, sistem online bisa menjadi sarana untuk mengembangkan sayap bagi UMKM.
Ada banyak jalur online yang dapat dipergunakan, salah satu diantaranya adalah marketplace.
Marketplace menjadi penjembatan bagi UMKM untuk menjual produk dengan cakupan konsumen yang  luas.Â
Sebelum berbelanja, konsumen dapat mempelajari produk yang ditawarkan oleh penjual. Rasa aman ketika berbelanja, juga menjadi salah satu alasan konsumen untuk lebih memilih berbelanja produk melalui marketplace. Variasi pembayaran yang dirasa cukup aman baik bagi penjual maupun pembeli. Terdapat beberapa cara pembayaran dalam sistem belanja online, diantaranya yang paling poluler yaitu :Â
1.) Pembayaran melalui semacam rekening bersama (sehingga dana baru dapat diterima penjual ketika produk sudah diterima pembeli).Â
2.) Pembayaran melalui sistem COD (cash on delivery), yaitu pembayaran dengan cara pembeli membayar harga barang dan ongkos kirim ketika pesanan sudah diterima oleh pembeli, pembayaran dibayarkan melalu kurir yang mengantarkan pesanan.
Selain marketplace maupun jalur online lainnya, komponen lainnya yang menjadi pendukung utama dalam keberhasilan sebuah proses belanja online adalah kurir atau ekspedisi.
Tentunya akan cukup merepotkan apabila penjual harus mengirimkan sendiri produk yang dijual kepada pembelinya, terutama bila produk yang dibeli dalam jumlah banyak ataupun pengirimannya dengan jarak yang jauh, diluar jangkauan penjual. Karena itulah, jasa ekspedisi sangat bermanfaat bagi pembeli maupun penjual. Proses jual beli menjadi lebih efektif dan efisien.
Ekspedisi menyediakan jasa pengiriman atau pengantaran produk/ barang dari penjual kepada pembeli melalui pekerjanya yaitu kurir.
JNE merupakan salah satu jasa ekspedisi yang secara konsisten memberikan dukungan bagi para seller, khususnya bagi UMKM yang saat ini mulai banyak merambah penjualan online. Yang tentu saja, sangat memerlukan dukungan untuk mengirimkan produk /barang yang dijual kepada pelanggannya. Â
JNE memiliki beberapa produk jasa yang ditawarkan bagi penggunanya. Diantaranya ada pengiriman reguler, pengiriman ekspress (JNE YES), hingga yang ekonomis yaitu ada JNE Oke dan adapula JNE JTR yang bisa menjadi pilihan ekonomis, untuk pengiriman produk yang mempunyai berat diatas 5kg atau lebih. Untuk pengiriman, khususnya antar pulau, yang tadinya cukup mahal, menjadi lebih terjangkau dari segi biaya.
Sebagai salah satu UMKM yang merambah penjualan online, saya merasa sangat terbantu dengan adanya JNE JTR, karena selain harganya yang ekonomis, pengirimannya juga tidak memakan waktu yang terlalu lama (kecuali untuk pulau / kabupaten yang berada di luar jangkauan), pengirimannya termasuk relatif cepat. Agen JNE cukup banyak di area sekitar saya, sehingga bisa menjadi pilihan untuk pengiriman paket. Selain itu, seller juga bisa meminta pengambilan paket (pick up), dan tentu saja hal ini membuat seller merasa dimudahkan.Â
Kiranya era digitalisasi ini semakin memudahkan pembeli dan penjual untuk bertransaksi tanpa terhalang ruang, jarak maupun waktu. UMKM dengan ke-khas-annya, juga semakin mampu berkembang dan bersaing dengan industri lainnya. Ditambah dukungan dari berbagai pihak, khususnya JNE yang turut mendukung kemajuan UMKM Indonesia dengan tetap setia melayani, mengantarkan pesanan dari penjual kepada pelanggan, dengan keramahan, kemudahan serta variasi produk pengiriman yang diharapkan dapat lebih bersahabat lagi bagi pembeli maupun penjual untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H