Pasar Prawirotaman adalah pasar tradisional yang terletak di Jl. Parangtritis No. 103. Â Masih terletak di dalam kota Yogyakarta. Pasar ini mengalami revitalisasi pada Oktober 2019 dan diresmikan dengan wajah baru pada 4 Desember 2020 oleh Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.
Menghadirkan konsep pasar tradisional dengan wajah baru, hampir serupa dengan mall, bersih, tertata rapi, sehat, modern, sesuai dengan citra kota Yogyakarta sebagai tujuan pariwisata.
Selayaknya pasar tradisional pada umumnya, Pasar Prawirotaman dipergunakan untuk transaksi jual beli aneka produk kebutuhan rumah tangga mulai dari bumbu dapur, sayur mayur, sembako, daging, aneka makanan, pakaian, peralatan rumah tangga dan sejenisnya. Yang jadi pembeda utama antara pasar tradisional dan pasar modern adalah adanya interaksi sosial, misalnya seperti kegiatan tawar menawar.Â
Untuk aktivitas jual beli pasar sendiri, di lantai 1-3 dimulai pagi hari sampai sore hari pukul 16.00. Transaksi jual beli dapat mempergunakan transaksi digital yaitu dengan metode scan barcode. Walaupun mungkin belum efektif benar dalam penggunaannya, tapi setidaknya sudah ada penerapan digital money di pasar ini.
Beberapa fasilitas lainnya antara lain eskalator, lift, basemen sebagai parking area, troli belanja, mushola, toilet, CCTV dan tentu saja lantai 4 yang memang difokuskan untuk mendukung pergerakan ekonomi kreatif.Â
Pada bagian samping luar yang juga merupakan roof top pasar, Â tersedia foodcourt yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk dan teras atas untuk menikmati matahari terbenam.Â
Beberapa produk makanan yang dijual antara lain steak, bakmi, bakso dan mie ayam, dan ayam krispi. Khusus untuk lantai 4, buka sampai dengan pukul 19.00.
Ketika selesai, ada petugas penjaga parkir. Jangan lupa siapkan uang Rp2000 untuk kendaraan roda 2.
Saat ini, semuanya masih bagus dan baru, harapannya adalah semua turut merawat dan menjaga agar keadaannya tetap baik, awet, tertata rapi seperti ini, dan Pasar Prawirotaman bisa berkembang menjadi pasar tradisional dengan nuansa modern yang "ora ilang kumandange, tidak kehilangan kemasyurannya sebagai tempat interaksi sosial budaya masyarakat lokal", seperti kutipan perkataan Sultan HB X dalam peresmian Pasar Prawirotaman secara virtual pada Jumat (18/12/2020).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H