Ekoenzim merupakan larutan kompleks hasil fermentasi yang berasal dari limbah organik seperti limbah buah dan sayuran dengan gula merah dan air dengan bantuan mikroorganisme selektif dari kelompok jamur dan bakteri selama 3 bulan. Hasil larutan fermentasi memiliki warna coklat tua dan berbau asam-manis kuat khas produk fermentasi.
Ekoenzim diperkenalkan pertama kalinya oleh Dr. Rosukon Poompanvong kelahiran asal Thailand. Tujuannya adalah untuk mengubah enzim yang terdapat dalam sampah organik menjadi larutan pembersih organik. Selain itu. Mengurangi produksi limbah kimia sintetis dan sampah plastik sisa kemasan produk rumah tangga pabrikan. Serta memanfaatkan sisa-sisa dapur untuk sesuatu yang sangat bermanfaat dan membuat kreativitas, aktivitas di masyrakat yang diharapkan bisa membuat home industri ekoenzim untuk sekitar.
Bahan untuk membuat Ekoenzim sangatlah mudah dan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Untuk bahan-bahannya yaitu; kulit buah atau sayuran, gula (gula coklat,
gula merah atau gula tebu), dan air dengan perbandingan 3: 1: 10. Selain bahan, ada juga beberapa alat yang harus diperhatikan dan jelas memengaruhi seperti timbangan untuk mengukur tepat atau tidaknya massa bahan, botol yang berukuran 1 liter, pisau untuk memotong gula merah dan kulit buah, alat penyaring untuk memisahkan air ekoenzim dengan bekas limbahnya, dan botol baru untuk menyimpan hasil ekoenzimnya.
Untuk proses pembuatannya, sebagai berikut:
1. Memotong kulit buah sampai terkumpul 300 gram.Â
2. Mengins gula merah sampai terdapat 100 gram.Â
3. Menyediakan air yang berisikan I liter.
4. Mencampurkan air, kulit buah, dan gula merah dengan perbandingan 10:3:1 di dalam
botol.Â
5. Menyisakan sedikit ruang botol tersebut untuk gas yang akan dihasilkan saat proses
fermentasi.Â
6. Mengaduk rata ketiga bahan tersebut, kemudian tutup botol rapat-rapat jangan biarkan ada udara yang masuk.
7. Mendiamkan campuran tersebut selama 3 bulan. Di bulan pertama, buka tutup botol sesekali untuk melepaskan gas yang menumpuk dalam botol. Selanjutnya, diamkan
sampai larutan benar-benar terbentuk.
8. Mengeluarkan dan saring cairan Ekoenzim dari ampas kulit buah dan sayur yang telah
mencapai 3 bulan fermentasi. Dan
9. Cairan Ekoenzim siap digunakan.
Cairan Ekoenzim ini banyak sekali manfaatnya yang bisa digunakan untuk lingkungan dengan lebih ramah dan tentunya hemat pula. Manfaatnya, antara lain:
1. Membersihkan lantaiÂ
2. Membersihkan toilet
3. Membersihkan permukaan dapur
4. Membersihkan dan filter untuk udara
5. Membersihkan sungai, danau, dan sebagainya..
6. Menyuburkan tanaman
7. Mematikan hama
8. Menurunkan asap dalam ruangan
9. Menurunakn efek rumah kaca
Ekoenzim merupakan suatu hasil IPTEK yang dapat digunakan untuk negara Indonesia dengan tujuan memperbaiki alam atau lingkungan yang sudah tercemar oleh limbah atau asap lainnya yang ada di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H