Dalam Laporan Tahunan 2023, PT Vale Indonesia Tbk mencatat pendapatan sebesar AS$ 1,232,263 ini meningkat jika dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar AS$ 1,179,452. Tidak hanya pendapatan saja yang mengalami peningkatan tapi dari beban pokok penjualan, beban usaha. Kenaikan bersih Kas dan Setara Kas terjadi di tahun 2023 yaitu sejumlah AS$64,75 juta, atau 48% lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan di tahun 2022 yaitu sejumlah AS$125,71 juta. Kondisi ini terjadi karena peningkatan arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi dan pendanaan.Â
Nilai Rasio Lancar dan Rasio Cepat di tahun 2023 masing-- masing adalah 4,77 dan 4,05. Rasio Likuiditas digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2022, namun Perseroan masih dalam posisi likuid di tahun 2023. Â Rasio Leverage : Nilai Rasio Liabilitas terhadap Aset dan Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas di tahun 2023 masing-masing adalah 12% dan 14%. Rasio Leverage digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan Perseroan dalam memenuhi segala kewajiban apabila saat ini Perseroan dilikuidasi. Â Rasio Profitabilitas : Dalam menghitung hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen Perseroan menggunakan Rasio Profitabilitas yang nantinya memberi gambaran mengenai efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan. Di tahun 2023, persentase dari Laba (Rugi) terhadap Ekuitas adalah 11,15%, Laba (Rugi) terhadap Aset adalah 9,83%, Margin Laba Kotor terhadap Penjualan adalah 28,16%, Margin Laba Bersih terhadap Penjualan adalah 22,26%, dan Margin Laba (Rugi) terhadap Pendapatan adalah 24,52%.
Pengawasan dan Evaluasi Kinerja PT Vale Indonesia Tbk
Dalam melakukan pengawasan atas Perseroan, Dewan Komisaris dibantu oleh empat Komite di bawah Dewan Komisaris. Keempat Komite tersebut adalah Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Mitigasi Risiko, serta Komite Kontrak Karya. Pada 2023, PT Vale Indonesia Tbk telah melakukan penyempurnaan Piagam Komite dibawah Dewan Komisaris sebagai berikut :
- Piagam Komite Audit pada tanggal 29 Agustus 2021 berdasarkan keputusan Dewan Komisaris yang diambil melalui Keputusan Sirkuler pengganti Rapat Dewan Komisaris tertanggal 29 Agustus 2021.
- Piagam Mitigasi Risiko pertama kali disusun pada tanggal 7 Juni 2017 dan terakhir diperbaharui pada tanggal 29 Agustus 2021, berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris.
- Piagam Komite Tata Kelola, Nominasi, dan Remunerasi yang telah diperbaharui dan berlaku sejak 7 Oktober 2020.
- Piagam Komite Kontrak Karya pertama kali disetujui pada rapat Dewan Komisaris tanggal 29 Juli 2022.
Komite Audit adalah komite independen yang bertugas membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi proses dan integritas dari praktik tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal pada Perseroan. Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Setelah itu, Tugas dan Tanggung Jawab Komite Mitigasi Risiko adalah melakukan penelaahan dan analisis terhadap pelaksanaan kerangka manajemen risiko, mengamati budaya risiko yang mempromosikan pengungkapan yang terbuka dan transparan maupun peningkatan kualitas kegiatan manajemen risiko pada Perusahaan. Setelah itu, Komite Tata Kelola, Nominasi, dan Remunerasi memiliki tugas dan tanggung jawab membantu Dewan Komisaris terkait aspek tata kelola perusahaan, proses nominasi dan remunerasi. Salah satu tanggung jawab Komite Tata Kelola, Nominasi dan Remunerasi adalah mengawasi perkembangan dan perubahan atas praktik praktik terbaik dari tata kelola perusahaan, standar dan ketentuan yang diatur oleh seluruh badan regulasi terkait, OJK dan BEI. Setelah itu, Komite Kontrak Karya membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan proses negosiasi terkait perpanjangan Kontrak Karya. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Kontrak Karya adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan proses negosiasi terkait perpanjangan Kontrak Karya.Â
Perbandingan Kondisi PT Vale Indonesia Tbk dengan Teori yang ada
Perbandingan Kondisi dan Teori
Kondisi PT Vale Indonesia Tbk:
- Kinerja Keuangan: PT Vale Indonesia Tbk menunjukkan kinerja keuangan yang solid dan stabil di Tahun 2023. Laba bersih PT Vale Indonesia Tbk naik 36,89% menjadi US$ 274,33 juta sepanjang 2023. Sebagai perbandingan, laba bersih INCO di tahun 2022 hanya US$ 200,40 juta.
- Tingkat Volume Produksi yang meningkat pada tahun 2023. PT Vale Indonesia Tbk merealisasi total produksi nikel dalam matte adalah sebesar 70.728 ton, angka ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 10.638 ton atau 18% lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 yaitu sebesar 60.090 ton. Kenaikan total produksi ini sejalan dengan output penjualan PT Vale Indonesia Tbk yang meningkat juga yaitu sebesar AS$ 1,232,263 ini meningkat jika dibandingkan tahun 2022 yaitu sebesar AS$ 1,179,452.
- Likuiditas: PT Vale Indonesia Tbk memiliki tingkat likuiditas yang memadai. Current Ratio dan Quick Ratio perusahaan masing -- masing adalah 4,77 dan 4,05.
- Kinerja Keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Hasil audit menunjukkan tingkat kepatuhan PT Vale Indonesia Tbk mencapai 73,56%, lebih tinggi dari tahun 2022 sebesar 70,24%.
Teori -- Teori
- Teori Pertumbuhan Laba. Peningkatan dan penurunan laba dapat dilihat dari pertumbuhan laba. Pertumbuhan laba adalah peningkatan dan penurunan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan mengetahui pertumbuhan laba, mereka dapat menentukan apakah terdapat peningkatan atau penurunan kinerja keuangan suatu perusahaan.
- Teori Likuiditas. Rasio Likuiditas dapat didefinisikan sebagai rasio yang menunjukan kapabilitas perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Dilihat dari standar besarnya current ratio sebesar 200% yang lazim digunakan oleh perusahaan maka tingkat likuiditas perusahaan dapat dikatakan cukup baik.
- Teori Produksi. PT Vale Indonesia Tbk sudah sangat baik menerapkan konsep-konsep dalam teori produksi, dibuktikan dengan PT Vale dapat mengoptimalkan proses produksinya, meminimalkan biaya, dan meningkatkan profitabilitas di tahun 2023.
- Teori Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja. Teori Perilaku Aman (Behavioral Safety Theory): Fokus pada perubahan perilaku individu untuk meningkatkan keselamatan. Ini mencakup pengamatan, pelatihan, dan umpan balik yang berkelanjutan untuk mendorong perilaku yang aman dan mengurangi perilaku yang berisiko. Pada tahun 2023, PT Vale Indonesia Tbk meningkatkan jam pelatihan mengenai Lingkungan sebesar 224 Jam untuk meningkatkan keselamatan kerja dan mencegah kecelakaan kerja.
Marfin Aryanto Tamonob (211011200967)
Program Studi Akuntansi S1