Perkembangan teknologi informasi membawa sebuah perubahan dalam masyarakat. Lahirnya media sosial menjadikan pola perilaku masyarakat mengalami pergeseran baik budaya, etikn dan norma yang ada.Â
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar dengan berbagai kultur suku, ras dan agama yang beraneka ragam memiliki banyak sekali potensi perubahan sosial. Dari berbagai kalangan dan usia hampir semua masyarakat Indonesia memiliki dan menggunakan media sosial sebagai salah satu sarana guna memperoleh dan menyampaikan informasi ke publik.
Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.
Baca juga : Penyalahgunaan Kebebasan Berpendapat di Media Sosial pada Masa Pandemi Covid-19
Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.Â
Sedangkan dampak negatif dari media sosial adalah menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi secara tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
Adanya media sosial telah mempengaruhi kehidupan sosial dalam masyarakat.Â
Perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku diantara kelompok- kelompok dalam masyarakat.
Perubahan sosial positif seperti kemudahan memperoleh dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi.Â
Baca juga : Pengaruh Media Sosial terhadap Identitas Remaja
Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif seperti munculnya kelompok -- kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu yang terkadang menyimpang dari norma -- norma yang ada.
Salah satu dampak positif media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang. Memudahkan kita berinteraksi dengan banyak orang dapat di aplikasikan dalam kuliah online.Â
Akhir-akhir ini banyak yang membicarakan kuliah online, dalam masa pandemi covid-19 seluruh pembelajaran tingkat Peguruan Tinggi menggunakan media sosial.Â
Kuliah online (juga dikenal dengan pembelajaran elektronik, atau (e-Learning) merupakan hasil dari suatu pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan komputer dan media berbasis komputer.
Bahannya biasa sering diakses melalui sebuah jaringan. Tentu ada kelebihan dan kekurangan dari kuliah online. Kelebihan dari kuliah online adalah informasi yang up-to-date, kemudahan dan kecepatan mengakses, komunikasi yang nyaman. Kekurangan kuliah online adalah biaya pembelian paket data yang ditanggung oleh mahasiswa dan kecepatan mengakses internet.
Salah satu media sosial yang digunakan adalah E-learning. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi serta desakan kompetisi global, e-Learning saat ini dirasakan tidak saja sebagai media alternatif untuk melaksanakan proses belajar mengajar tetapi telah diposisikan sebagai alat dalam mencapai pembentukan kompetitif yang global.Â
Baca juga : Pengaruh Media Sosial Bagi Perubahan Sosial Masyarakat
Pembelajaran dengan E-Learning memungkinkan pengajar dan pembelajar untuk tidak perlu berada pada tempat dan waktu yang sama untuk melangsungkan pembelajaran. Pengajar mengunggah bahan-bahan pelajaran pada situs E-Learning, dan pembelajar dapat mengaksesnya kapan pun dan dimana pun.
E-Learning tidak bergantung pada waktu dan ruang. Namun demikian, dengan interaktifitas dan fleksibiltas yang ditawarkannya, E-Learningjustru mampu memperpendek jarak antara pengajar dan pembelajarnya.Â
Pengajar dan pembelajar dalam E-Learning sama-sama berperan sebagai subjek, yakni memiliki peran aktif yang menentukan keberhasilan E-Learning.
Selain dengan kemampuan dan kemauan dari semua pihak, keberhasilan penggunaan E-Learning sangat dipengaruhi oleh daya beli pengajar dan pembelajar terhadap fasilitas-fasilitas teknologi yang dibutuhkan.Â
Hal demikan bisa dipahami karena E-Learning merupakan suatu aplikasi yang memerlukan dukungan infrastruktur yang berkaitan dengan lembaga pendidikan, pengajar, dan pembelajarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H