Tantangan lainnya adalah pengembangan teknologi dan platform digital dengan cepat. Tetap mengikuti tren dan pembaruan dalam algoritma, program, dan tindakan konsumen yang membutuhkan adaptasi berkelanjutan dan ketidakfleksibelan dari UMKM. Kegagalan mengikuti perubahan ini adalah jebakan yang membuat keringat pemasaran menjadi usang atau tidak efektif.
 Selain itu, pemasaran digital memperkenalkan perusahaan keamanan siber, khususnya mengenai perlindungan dan penangkapan data klien.UMKM harus mematuhi peraturan yang serupa denganÂ
 Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di Eropa atau California Consumer Sequestration Act (CCPA) di Amerika Serikat untuk melindungi informasi sensitif dan mempertahankan kepercayaan dengan tamu.
 Sehingga, keberlanjutan pemasaran berbasis digital merupakan peluang transformatif bagi UMKM untuk mencapai pertumbuhan dan daya saing di era digital. Dengan menggunakan saluran digital secara efektif, UMKM dapat memperluas jangkauan mereka, terlibat dengan target pasar digital secara lebih bermakna, dan mengoptimalkan keringat pemasaran melalui persepsi berbasis data. Namun, penolakan yang sukses membutuhkan tantangan yang mirip dengan kesenjangan keterampilan, kemajuan teknologi, dan kepatuhan non-pengawasan. Dengan perencanaan strategis, investasi dalam kemampuan digital, dan komitmen untuk penemuan, UMKM dapat memanfaatkan kemungkinan penuh pemasaran digital untuk berkembang di medan bisnis yang dinamis saat ini.
Pada dasarnya, sementara perjalanan menuju metamorfosis digital mungkin menimbulkan hambatan harga bagi MSM yang berhasil menavigasi jalur substansial ini, membuka jalan bagi pertumbuhan berkelanjutan dan menuntut kepemimpinan di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H