Kegiatan ini dipandu langsung oleh dosen pendamping, Dr. Sandy Ariawan, S.M.G., S.Pd.K., M.A., M.Pd.K., yang turut serta mendampingi mahasiswa dalam setiap prosesnya. Dengan metode pembelajaran inovatif berbasis teknologi, kegiatan ini berhasil menarik perhatian siswa PAUD dan menjadi langkah baru dalam menyampaikan nilai-nilai moderasi beragama secara interaktif.Metaverse Sebagai Media Pembelajaran Inovatif untuk menjelajahi ruang-ruang digital yang menggambarkan keragaman budaya dan agama. Melalui karakter animasi yang ramah anak dan lingkungan belajar yang interaktif, anak-anak belajar tentang pentingnya menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan damai.Menurut Dr. Sandy Ariawan, penggunaan metaverse sebagai media pembelajaran bukan hanya meningkatkan minat anak-anak, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang mendalam. "Melalui metaverse, anak-anak dapat merasakan langsung situasi yang menggambarkan keberagaman. Mereka belajar tentang pentingnya toleransi dan saling menghormati dalam ruang virtual yang dirancang menyenangkan," ujarnyaPemanfaatan barang bekas adalah proses mengubah atau mendaur ulang barang-barang yang sudah tidak terpakai atau dianggap sampah menjadi barang yang berguna dan berkualitas. Barang bekas yang dapat dimanfaatkan antara lain seperti botol plastik, kardus, kain bekas, kaleng, dan barang elektronik yang sudah rusak. Proses ini melibatkan keterampilan dan kreativitas untuk menciptakan produk baru yang bernilai jual dan bermanfaat.Pemanfaatan barang bekas memiliki beberapa manfaat utama, antara lain:Mengurangi Sampah: Dengan mendaur ulang barang bekas, kita dapat mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).Meningkatkan Kualitas Lingkungan: Mengurangi polusi dan kerusakan lingkungan akibat sampah yang tidak terkelola dengan baik.Meningkatkan Kreativitas: Proses pembuatan barang berkualitas dari barang bekas mengasah kemampuan kreativitas dan inovasi.Menciptakan Peluang Ekonomi: Banyak usaha yang dapat dibangun dengan memanfaatkan barang bekas, seperti kerajinan tangan atau produk baru yang bernilai tinggi.Pemanfaatan barang bekas dapat dilakukan oleh siapa saja, mulai dari individu hingga kelompok masyarakat atau pelaku usaha. Berikut adalah beberapa pihak yang bisa terlibat:Siswa dan Mahasiswa: Untuk tujuan pembelajaran dan pengembangan keterampilan.Komunitas Peduli Lingkungan: Kelompok yang mengedepankan keberlanjutan dan pengurangan sampah.Pelaku Usaha: Pengusaha yang menciptakan produk daur ulang untuk dipasarkan.Keluarga dan Rumah Tangga: Pemanfaatan barang bekas di rumah untuk kebutuhan sehari-hari.Pemanfaatan barang bekas bisa dilakukan kapan saja. Berikut adalah beberapa waktu yang tepat untuk melakukannya:Setiap Hari: Ketika barang bekas sudah tidak terpakai, langsung diproses atau disimpan untuk digunakan lagi.Pada Event Khusus: Seperti Hari Lingkungan Hidup atau Hari Daur Ulang, dimana banyak kegiatan yang mendorong pemanfaatan barang bekas.Setelah Mengganti Barang Lama: Ketika ada barang lama yang tidak lagi digunakan, bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang berguna.Pemanfaatan barang bekas dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti:Di Rumah: Keluarga dapat memanfaatkan barang bekas untuk kerajinan atau kebutuhan rumah tangga lainnya.Sekolah dan Kampus: Tempat belajar dapat menjadi lokasi untuk mendaur ulang barang bekas sebagai bagian dari pembelajaran atau proyek kreatif.Pusat Daur Ulang: Ada berbagai tempat yang memiliki fasilitas untuk mendaur ulang barang bekas menjadi produk baru yang bernilai jual.Tempat Kerajinan: Pengusaha atau komunitas dapat memanfaatkan barang bekas di workshop atau tempat produksi untuk menghasilkan barang berkualitas.Ada beberapa cara untuk mengubah barang bekas menjadi barang berkualitas, antara lain:Pemilahan dan Pengumpulan: Pilih barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan, seperti botol plastik, kayu bekas, kain, atau logam.Pembersihan dan Pengolahan: Bersihkan barang bekas tersebut dari kotoran atau bahan berbahaya, lalu lakukan pengolahan sesuai kebutuhan (misalnya, mencuci, memotong, atau merapikan).Desain dan Kreasi: Tentukan desain yang menarik dan fungsional dari barang bekas tersebut. Misalnya, membuat lampu dari kaleng bekas atau tas dari kain bekas.Pemasaran dan Penjualan: Setelah produk jadi, dapat dipasarkan melalui berbagai saluran seperti pameran, pasar lokal, atau platform online.