Mohon tunggu...
maretta cindy angesti
maretta cindy angesti Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anak Mulai Diajari Gadget?

4 Juni 2024   07:13 Diperbarui: 4 Juni 2024   07:22 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dikutip dari JawaPos.com Kenaikan kasus anak kecanduan gadget di rs jiwa Surabaya naik 2 persen. Di era yang serba teknologi ini, perangkat tidak hanya digunakan sebagai alat elektronok saja tetapi dapat membantu dalam hal lainnya. Baik anak-anak maupun orang dewasa pasti memiliki akses terhadap gadget di masa yang serba teknologi ini. Menurut Nurhayati, 2023 mengungkapkan jika orang tua memberikan anak gadget sebagai hadiah untuk tujuan tertentu seperti mengenalkan teknologi lebih dini kepada anak. Gadget sepertinya tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anak-anak di era milenial. Padahal, jika anak terlalu lama menatap layar gadget, otak anak bisa saja mengalami kerusakan.

             Penelitian baru baru ini mengungkapkan jika anak dibawah usia 6 tahun terus menerus terhubung ke perangkat elektronik selama 60 menit setiap hari. Risiko kerusakan otak meningkat seiring dengan paparan anak terhadap gadget sejak dini. Pada dasarnya masa kanak-kanak merupakan masa dimana seseorang tumbuh dan berkembang secara jasmani dan rohani. Dewasa ini peran orang tua sangat perpengaruh terhadap kebiasaan anak, orang tua sebagai teman bermain anak tak dapat tergantikan dengan gadget. anak pada usia dini harus aktif bergerak agar dapat berkembang dengan baik. Bermain Bersama orang tua dengan permainan yang dapat mengasah otak anak secara real lebih dianjurkan dari pada memberikan gadget pada anak.

            Penggunaan gadget dapat menyebabkan kerusakan pada otak anak dan menghambat tumbuh kembangnya. Kerusakan yang dapat terjadi adalah paparan pada permukaan perangkat yang dapat merusak otak dan mempengaruhi tumbuh kembang otak. Masalah lainnya seperti kurangnya komunikasi antra orang tua dan anak sehingga anak bisa saja terlambat berbicara. Gangguan penglihatan sejak dini karena paparan sinar radiasi gadget. Banyak permainan tersedia di setiap gadget. Bahkan orang dewasa dan orang tua pun merasa bosan atau marah ketika mereka tidak bisa bermain di gadget yang mereka punya. Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak. Mereka akan menjadi pemikir yang toleran dan keras kepala, sulit memperbaiki pikiran mereka yang kacau dan tidak mampu mengendalikannya. Selain itu, anak kurang tidur dan kemampuan berkonsentrasi. Pada siang hari, anak dapat tidur dan terbangun pada malam hari. Jika seorang anak menggunakan perangkat apa pun yang diberikan kepada mereka selama 15 menit, waktu tidurnya berkurang setengahnya sebesar 60 menit. Masalah lainnya adalah anak cenderung terlambat bicara. Masalah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak antara lain penurunan atau penambahan berat badan yang cepat, sakit kepala, malnutrisi, insomnia, dan gangguan penglihatan. Masalah perkembangan pada anak seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, isolasi dan perubahan mendadak.

Memberikan control pada penggunaan gadget yang tepat, akan memiliki manfaat dan efek positif. Acara yang mereka tonton telah dipilih dengan baik, termasuk konten yang memberikan pengetahuan baru, dan bagi anak-anak, acara yang mereka tonton adalah kesempatan belajar matematika, membaca, dan dimasukkan dalam berita yang menarik. Ada banyak aplikasi dan video yang tersedia yang dapat membantu anak-anak meningkatkan keterampilan kognitif mereka, sehingga lebih bermanfaat jika menggunakan gadget untuk pelatihan semangat mereka. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun