Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, anak-anak tak jarang menggunakan gadget untuk bermain game bersama dengan teman-temannya atau mereka biasa menyebutnya mabar.Â
Jika dalam bermain game ini mereka kalah bisa saja mereka meluapkan emosinya dengan membanting gadgetnya, memukul benda sekitar atau yang lebih parahnya bisa saja memukul teman yang sedang bermain game bersama karena tidak terima atas kekalahannya itu.
 Anak-anak seumuran ini belum bisa mengendalikan emosi nya dengan baik. Selain itu, penggunaan gadget secara berlebihan ini juga menyebabkan mereka menjadi kurang bersosialiasasi dan tidak bisa berinteraksi dengan orang lain. Karena sepenuhnya waktu mereka habiskan untuk didepan layar gadget terus menerus. Oleh karena itu, pengawasan orang tua sangat diperlukan disini agar anak menjadi tidak kencanduan dengan gadget.
Sebagai orang tua, mereka berperan penting dalam memantau dan mengawasi anak dalam penggunaan gadget. Untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan gadget, orang tua dapat mengatur waktu layar anak dengan aplikasi seperti Google Family Link, mengawasi konten yang sesuai dan melakukan pemantauan dengan berada di sekitar anak ketika mereka sedang menggunakan gadget.
 Selain itu juga, mereka harus menjadi contoh yang baik bagi anak dengan menggunakan teknologi dengan bijak dan menghindari penggunaan gadget berlebihan. Di fase inilah anak meniru apa yang diajarkan atau apa yang dilakukan orang dewasa untuk dijadikan contoh sebagai bagian dari tahap perkembangannya. Karena sejatinya anak-anak itu meniru perilaku orang terdekatnya atau sekitarnya.Â
Baik tidaknya perilaku anak itu tergantung dimana mereka tumbuh dan berkembang di lingkungan yang baik dan tepat. Jangan sampai apa yang kita lakukan menjadi contoh yang tidak baik bagi anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H