Mohon tunggu...
Mareta Roslaina Cahyani
Mareta Roslaina Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Public Awareness: Pentingnya Penanganan Kesehatan Mental pada Fenomena Post Traumatic Disorder

13 Mei 2023   13:00 Diperbarui: 13 Mei 2023   13:03 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) adalah kondisi psikologis yang terjadi sebagai akibat dari mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatik yang berdampak pada perilaku, pikiran, dan emosi individu. PTSD seringkali terjadi pada orang-orang yang pernah mengalami kecelakaan, kejahatan, kekerasan, perang dan bencana alam. Fenomena PTSD ini masih menjadi masalah serius di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Gejala PTSD umumnya terbagi menjadi empat kategori, yaitu re-experiencing, avoidance, arousal, dan cognition/mood. Gejala re-experiencing mencakup flashbacks atau kembali mengalami peristiwa traumatik, mimpi buruk, dan ketakutan. 

Gejala avoidance mencakup menghindari situasi atau aktivitas yang dapat mengingatkan pada peristiwa traumatik, merasa sulit untuk mengingat atau berbicara tentang peristiwa traumatik, dan kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya dinikmati. Gejala arousal mencakup mudah marah atau teriritasi, kesulitan tidur, konsentrasi yang buruk, dan perasaan cemas yang terus-menerus. Gejala cognition/mood mencakup perasaan putus asa, bersalah, tidak berguna, dan kesulitan merasakan kebahagiaan atau kesenangan.

Di Indonesia, PTSD seringkali terjadi akibat dari bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi. Contohnya, pada tahun 2018, gempa bumi dengan magnitudo 7,4 mengguncang Sulawesi Tengah, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan yang besar. Selain bencana alam, kekerasan juga menjadi penyebab umum PTSD di Indonesia. Hal ini dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, atau tindakan kekerasan lainnya.

Penanganan PTSD dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk terapi psikologis dan pengobatan. Terapi psikologis seperti terapi perilaku kognitif dan terapi ekspresi kreatif dapat membantu orang yang mengalami PTSD untuk mengatasi gejala-gejala PTSD. Selain itu, obat-obatan tertentu seperti antidepresan dan anksiolitik juga dapat membantu mengurangi gejala PTSD.

Namun, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan sulitnya penanganan PTSD di Indonesia. Salah satunya adalah masih adanya stigma negatif terhadap orang-orang yang mengalami PTSD. Stigma ini dapat menghalangi orang-orang yang mengalami PTSD untuk mencari bantuan medis dan terapi psikologis yang dibutuhkan. Selain itu, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental dan terapi psikologis juga menjadi faktor yang sulit diatasi di Indonesia.

Fenomena PTSD juga menimbulkan dampak yang besar pada masyarakat secara keseluruhan. PTSD dapat mengganggu kualitas hidup seseorang, mempengaruhi hubungan dengan keluarga dan teman, serta dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Dampak ini juga dapat mempengaruhi perekonomian dan pembangunan di Indonesia secara keseluruhan.

Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih besar dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah PTSD di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang PTSD dan cara-cara untuk mengatasi gejala-gejalanya. Pemerintah juga perlu meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan terapi psikologis di seluruh Indonesia, terutama di daerah-daerah yang terdampak bencana alam dan kekerasan.

Selain itu, penting juga untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang PTSD di Indonesia, terutama pada kelompok dewasa muda yang rentan mengalami PTSD akibat dari kekerasan, bencana alam, dan situasi sosial-politik yang tidak stabil. Dengan memahami lebih dalam tentang penyebab dan gejala PTSD, maka akan lebih mudah untuk mengembangkan program-program intervensi yang efektif untuk mengatasi masalah ini.

Penting juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi orang-orang yang mengalami PTSD di Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan lingkungan yang lebih aman, mendukung, dan inklusif bagi orang-orang yang mengalami PTSD. Di lain hal, perlu adanya dukungan dan penghargaan dari masyarakat bagi orang-orang yang mencoba untuk mengatasi gejala PTSD mereka, sehingga stigma negatif terhadap PTSD dapat diatasi.

Dalam kesimpulannya, fenomena PTSD masih menjadi masalah serius di Indonesia dan negara-negara lainnya di seluruh dunia. PTSD dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya yang lebih besar dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah PTSD di Indonesia. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kesadaran tentang PTSD dan cara-cara untuk mengatasi gejala-gejalanya, meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan mental dan terapi psikologis di seluruh Indonesia, dan menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi orang-orang yang mengalami PTSD. Dengan upaya yang lebih besar dan dukungan dari masyarakat, maka masalah PTSD di Indonesia dapat diatasi secara efektif dan berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun