Mohon tunggu...
Rhillaeza Mareta
Rhillaeza Mareta Mohon Tunggu... -

MaretAkhir. Hijau. Cinta Indonesia & Angin Sore. MC. Tentor Bahasa Indonesia. Sastra Indonesia UI '09. Anggota JaMes(remaJaMesjid) :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajaran Hidup yang Menyadarkan dari Seorang Pengajar Kelas Kritik Sastra

2 Maret 2012   18:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Gak juga sih, Pak. Mereka bukan berarti tidak moderen,” jika dirangkumkan, begitulah balasan jawaban kami para mahasiswa.

Kemudian, dengan elegan dan cerdas Pak Tommy membangunkan kami, “Begitu kah? Lalu mengapa kalian selama ini diam saja? Diam jika masyarakat pedalaman dalam sebagian besar hidupnya dikatakan tertinggal.”

Jelas kami, paling tidak gue, selama ini diam saja, wong pendapat kami, paling tidak gue, tak jauh berbeda dengan pendapat yang seharusnya membuat kami, paling tidak gue, tidak tinggal diam.

Silakan tenggelam dengan pemikiran masing-masing, Kawan, Itu pula yang Pak Tommy ajarkan pada kami. Namun, silakan pula kemukakan pendapat kalian jika telah menemukan pemikiran itu. Itu pula kebiasaan yang Pak Tommy tanamkan pada kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun