“Gak juga sih, Pak. Mereka bukan berarti tidak moderen,” jika dirangkumkan, begitulah balasan jawaban kami para mahasiswa.
Kemudian, dengan elegan dan cerdas Pak Tommy membangunkan kami, “Begitu kah? Lalu mengapa kalian selama ini diam saja? Diam jika masyarakat pedalaman dalam sebagian besar hidupnya dikatakan tertinggal.”
Jelas kami, paling tidak gue, selama ini diam saja, wong pendapat kami, paling tidak gue, tak jauh berbeda dengan pendapat yang seharusnya membuat kami, paling tidak gue, tidak tinggal diam.
Silakan tenggelam dengan pemikiran masing-masing, Kawan, Itu pula yang Pak Tommy ajarkan pada kami. Namun, silakan pula kemukakan pendapat kalian jika telah menemukan pemikiran itu. Itu pula kebiasaan yang Pak Tommy tanamkan pada kami.