Mohon tunggu...
Abdul Razzaq
Abdul Razzaq Mohon Tunggu... -

Hanya lah aku. Namun, mengetahui bahwasannya aku juga punya hak dan kewajiban sebagai manusia. Saling nasehat-menasehati tentang yang "HAQ", dan saling nasehat-menasehati tentang "SABAR". Cukup lah kalian mengenalku melalui tulisanku saja...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Dibalik Kedatangan Obama ke Indonesia

11 November 2010   03:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:42 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Washington DC setahun yang lalu

“Nick, would come to my office!”, panggil Obama ke salah seorang staffnya.

“Yes, Sir!”, jawab Nick kemudian mengikuti langkah Obama memasuki sebuah ruangan.

“You know that I’d been scheduled to Jakarta by our presidential staff”, lanjut Obama setibanya di dalam ruangan.

“Is there something that you’d like me to do, Sir?”, tanya Nick.

“Well, I beleive that you are well-informed that Jakarta is the city I had been staying for four years during my childhood”, Obama pun meneruskan. “And there’s a little problem here. I don’t speak Indonesian for long, and I don’t even remember the people whom “I was with” when I had studied in the elementary school those years”.

“But I’m sure there are few things left within you, Sir”, Nick pun mencoba bersikap persuasif.

“Ow, for Christ shake! Four years, Nick. And it was like centuries from today. And, and, you know I had been travelling to many countries all this long. Four years was just a short trip for me back there, Nick”, sergah Obama.

“And, Sir?”, Nick merasa akan mendapat tugas penting di sini.

“Now, here’s an assignment for you, Nick. And please keep this thing between us. Don’t let anyone else hear about this, OK!?”, dan Obama pun mulai menyampaikan keinginannya kepada Nick.

Sejak hari itu, didatangkanlah guru Bahasa Indonesia ke Gedung Putih. Namun, karena jadwal acara kepresidenan yang begitu padat, kursus Bhs. Indonesia pun dipersingkat menjadi pengenalan kata-kata dasar saja. Seperti: Salam sejahtera; Bakso, Nasi Goreng; Emping; Kerupuk; Enak ya!?; Terimakasih; Pulang kampung nih; ditambah bahasa Arab yang umum, “Assalamu’alaikum” dan beberapa kosakata lainnya, termasuk yang lupa disebutkan Obama (dan sepertinya juga lupa dihidangkan di acara jamuan makan kepresidenan) yaitu, Rambutan.

Tidak lupa pula, penugasan kepada agen CIA yang ada di Indonesia untuk mendapatkan profil lengkap orang-orang yang pernah bersekolah di SDN Menteng pada tahun yang sama ketika Obama bersekolah. Terutama mereka yang satu angkatan. Di sinilah masalah yang sesungguhnya terjadi. Tidak semua data profil teman-teman SD Obama yang berhasil dihimpun oleh agen CIA dalam waktu singkat. Hingga akhirnya Obama harus menunda kedatangannya ke Jakarta hingga dua kali. Alasan yang klise. Obama tidak enak hati kalau harus bertemu dengan teman SDnya di Balairung UI sementara dia lupa dengan siapa dia berhadapan. Apalagi, konon, Obama pernah ditraktir bakso dan dipinjamkan uang oleh teman SD satu kelasnya yang hingga kini ia belum juga ingat namanya, dan belum sempat ia bayar waktu itu.

Jakarta-Depok, beberapa jam yang lalu

Dengan berbagai alasan itu pula lah, Obama tidak pernah berkunjung ke Indonesia secara resmi. Ia hanya mampir, sekali lagi hanya mampir. Dan kemacetan dimana-mana, beberapa kampus, pertokoan, dan kantor bahkan diliburkan. Ribuan karyawan terlambat datang ke tempat kerja.

Lebih miris lagi, dan terus terang di sini saya hampir menangis karena malu. Betapa melihat PASPAMPRES RI, yang gagah, yang sedianya menyambut kedatangan Obama dengan senapan defile harus rela diperiksa satu-persatu oleh pasukan “Secret Service” (kalau tidak dapat diartikan sebagai dilucuti). Berita yang mengiris hati tersebut ditayangkan di Trans7 (dengan tajuk “Siapa Tamu Siapa Tuan Rumah”) pagi hari ini sebelum saya meninggalkan rumah menuju kantor.

Foto tersebut dapat juga dilihat di:

http://zanikhan.multiply.com/journal/item/12591

http://foto.detik.com/readfoto/2010/11/10/134953/1491318/157/10/

diambil dari:

www.facebook.com/note.php?note_id=170069263022869&id=1043669130

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun