Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

In Memoriam, Kami Semua Kehilangan Mas Sumohadi Marsis

26 Desember 2017   00:15 Diperbarui: 26 Desember 2017   13:56 2421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat itu, karena Mas Sumo bareng Mbak Lisa, saya dikira anak oleh seorang turis Jepang yang berangkat bareng kami dengan mobil paket wisata. Ketika dijelaskan kami datang dari media berbeda dan ke Kanada untuk liputan basket, si turis Jepang sampai terheran-heran.

 "Hanya untuk bola basket kalian datang ke Kanada? Seberapa popular basket di negara Anda?" si Jepang bertanya. Kami mesem-mesem.

Buat saya, Mas Sumo memang jadi seperti orang tua. Mas Sumo juga yang memberikan saya nama ABA MARDJANI.

 "Kenapa ABA, Mas?" tanya saya.

 "ABA, Anak Betawi Asli. Bapak kamu kan Mardjani. Jadi ya Aba Mardjani saja," jawab Mas Sumo enteng.

Jadilah nama itu saya gunakan hingga sekarang.

Kini, Mas Sumo, orang yang bisa disebut sangat berjasa dalam karier jurnalistik saya, sudah pergi untuk selamanya.

Mas Sumo, salah satu wartawan Kompas yang sangat menonjol, wafat pada Minggu (24/12), dalam usia 73 tahun setelah kali kedua dirawat di RS Jantung  Harapan  Kita karena penyakit jantung.

Jenazah Almarhum yang lahir di Kutoarjo pada 8 Juli 1944 itu, dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Selamat jalan, Mas Sumo. Semoga Allah mengampuni segala dosa Mas Sumo, dan melipatgandakan pahala dan amal ibadah Mas Sumo. Hingga kapan pun, jasa Mas Sumo takkan saya lupakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun