Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Drama-drama Kaum Berdasi

18 Desember 2015   21:14 Diperbarui: 18 Desember 2015   21:14 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Drama demi demi drama hadir di hadapan rakyat yang lapar
Para kaum berdasi beradu argumen mengaku diri paling benar
Di ruang-ruang penuh pendingin yang bikin tubuh-tubuh tetap bugar
Dan rakyat menunggu dengan mata-mata nanar
*
Drama demi drama berlangsung ingar bingar
Logika dan argumen pembenaran berputar-putar
Demi siapa sebenarnya mereka berkoar
Karena rakyat tetap saja terimpit dan terkapar
*
Nun di sana di Papua, di mana emas membinar
Sebagian besar masa depan rakyat tetap saja pudar
Sementara di bagian lain mereka asyik beradu pintar
Adu licik demi perut-perut mereka yang gahar
*
O Tuhan sang pengadil yang Maha Besar
Segerakan hukumanMu buat mereka yang bermulut besar
Yang mengaku berjuang demi rakyat yang lapar
Namun ujungnya rekening-rekening merekalah yang mekar
2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun