H Bunyamin, 50, menyebut ingin berdakwah melalui olahraga. Caranya dengan membuat stadion olahraga untuk futsal dengan tambahan bulutangkis dan tenis meja.
[caption id="attachment_371074" align="aligncenter" width="418" caption="H Bunyamin (kiri)"][/caption]
Satu stadion sudah dibangunnya di kawasan Rambay, Cisaat, Sukabumi. Gedung yang diberinya nama dengan Bravo Sports Arena itu diresmikan, Kamis (19/2). Menyusul peresmian itu, Bravo Management menggelar turnamen futsal Bravo Futsal Cup, kejuaraan tenis meja, dan bulutangkis.
"Saya akan bangun tiga stadion lagi tahun ini di Sukabumi," kata pengusaha agrobisnis ini kepada Sportanews.com, beberapa waktu lalu.
Bravo Sports Arena sendiri dibangun di atas lahan 2.000m2 persegi lebih dengan biaya sekitar Rp2,5 miliar. Saat ini, ia masih mengincar lahan sekitar 600m2 untuk perluasan dan penambahan lapangan futsal sekaligus akademi futsal.
Tokoh asal Sukabumi yang antara lain punya titel sarjana hukum dan insinyur pertanian dan pernah jadi pengacara ini mengaku memang ingin berdakwah melalui olahraga.
Dengan olahraga, katanya, remaja-remaja dan masyarakat menjadi sehat secara fisik dan mental. Agar mereka juga bisa memanfaatkan stadion-stadion miliknya, Bravo Management, katanya, takkan disewakan secara komersial kaku.
"Artinya, jika ada penyewa punya uang kurang dari harga sewa yang kami tetapkan, mereka tetap kami berikan tempat. Kami tidak akan menerapkan manajemen kaku," bebernya.
"Uang sewa tetap kami terapkan karena kami butuhkan untuk perawatan dan gaji karyawan. Tapi, tujuan utama pembangunan stadion sebenarnya menyediakan tempat yang layak untuk berolahraga dan berlatih," tambahnya.
Selain itu, H Bunyamin juga menginginkan agar kelak makin banyak lahir bibit-bibit atlet nasional dari Sukabumi, termasuk dari bulutangkis dan tenis meja.
Di sisi lain, dari segi dakwah murni, H Bunyamin juga siap menyelenggarakan tabligh akbar setiap tiga bulan sekali di halaman parkir stadion. Dalam launching BSA, misalnya, ia mengundang Ustadz Pelor berceramah dan memberikan pencerahan kepada warga sekitar.
Mengenai nama stadion, Bravo, H Bunyamin menyebut, nama itu diperolehnya hasil dari memohon kepada Allah SWT. Bravo, kata mantan peraih medai emas lari 10.000m PON ini, dalam ilmu falaq berarti tepercaya. Karena itu, ia menyebut Bravo harus dikelola oleh orang-orang jujur dan tepercaya.
"Buat saya sendiri, harta itu amanah, kepercayaan yang diberikan Allah SWT kepada saya. Jadi, pembangunan stadion ini juga bagian dari bagaimana saya mewujudkan kepercayaan Allah kepada saya dan mengembalikannya lagi kepada masyarakat," tuturnya.
"Jadi, hakikatnya, stadion ini bukan milik saya, tapi milik masyarakat. Saya ingin kita sama-sama menjaga amanah ini dengan baik demi kebaikan masyarakat sendiri."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H