Sebagai bukti Kementriab Agama RI setiap tahun menganggarkan anggaran untuk penelitian dosen melalui program Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat (Litapdimas). Peluang ini diharapkan mampu memacu diri dalam dunia akademik, tuturnya bersemangat.
Sebuah paparan yang disampaikan oleh pembicara Prof. Dr. Necdet Sensoy menjelaskan, kondisi laporan keuangan dengan basis akuntasi saat pandemic Covid-19 memang tidak tepat sasaran. Sehingga lembaga akuntansi sedikit lemah. Hal ini terjadi hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Namun, pada sisi lain juga tidak bisa dipungkiri ada kesan ternyata ada lembaga akutansi keuangan yang tetap bertahan dibeberapa tempat saja atau dikatakan tidak keseluruhan.
Lebih jauh, ia katan bahwa dalam pengelolaan keuangan baik konvensional dan syari'ah seharusnya diharapkan bisa selalu bertahan karena ini menyangkut tata kelola keuangan. Gambaran umumnya bukti sebuah ekonomi kuat ditandai dengan teraturnya lembaga akuntasi keuangan yang di kelola oleh pihak per-Bankan. Agar persoalan laporan keuangan dunia terukur dan dipercaya oleh publik, maka harus mengacu kepada standar akuntasi syari'ah yang terpercaya,'' tegasnya.
Lebih lanjut Ahmad Buchori dari lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menuturkan bahwa,  OJK sebagai sebuah lembaga penjaga dan pengawas serta pengembangan jasa keuangan di Indonesia, berperan harus selalu berorientasi pada aspek pemberian motivasi  dan dorongan agar tetap stabil, guna memperkuat kemajuan bagi setiap perbankan, baik swasta atau pun milik pemerintah.
Lalu kemudian "Kita akan selalu awasi setiap aktifitasnya. Sehingga para pihak perbankan merasa perlu adanya pembinaan dan pengawasan ketika diperlukan atau tidak diminta sekalipun. Maka melalui seminar internasional yang dilaksanakan oleh FEBI UIN Imam Bonjol Padang pada kesempatan ini, adalah meruapakan wadah untuk menyampaikan salah satu tugas dan peran OJK dalam sistem perbankan Syari'ah di Sumbar khususnya dan Indonesia pada umumnya,''pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H