Mohon tunggu...
Mardi Sirait
Mardi Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - Administer Social Justice

Menulis adalah pengabdian bagi keabadian dan menyuarakan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Menyuarakan Kebenaran dan Mengabdi Bagi Keabadian

2 Oktober 2020   14:52 Diperbarui: 2 Oktober 2020   21:27 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pramodya Ananta Toer

Siapa yang tidak mengenal sosok Pram yang tulisannya sangat banyak dibaca orang banyak. Dari tulisannya yang ada di buku Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, hingga Rumah Kaca. Karya sangat fenomenal tersebut sering disebut Roman Tetralogi Buru yang mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasion Indonesia di awal abad ke-20. 

Buku-buku tersebut, Pram tulis ketika berada dalam penjara Buru. Penjara tidak membuat dia berhenti untuk menulis, sebaliknya balik karya-karya tulisannya ditulis dari penjara. Setidaknya ada 50 karya tulisan yang Pram tulis dan diterjemahkan ke lebih kurang 42 bahasa asing.

Tulisan mereka yang berisi: pergumulan, pemikiran dan perjuangan yang memberi inspirasi ke generasi selanjutnya. Yang ingin tau tentang film Anne Frank, bisa menghubungi saya (ada di play list saya), buku e-book Kuyper tersedia juga, buku BTP Mengubah Indonesia (tersedia dalam bentuk Pdf), buku Pramodya Ananta Toer (beberapa buku ada yang dalam bentuk pdf).

Selain sosok di atas, sebenarnya banyak lagi sosok yang memberi dorongan kepada saya untuk menulis. Dari Sukarno, yang kita kenal sebagai revolusioner dan founder bangsa Indonesia, beliau juga seorang penulis yang sangat luas wawasannya.

Tokoh lain, saya pribadi juga banyak belajar dari Bung Hatta yang memilih menulis sebagai jalan perjuangannya juga untuk pergerakan dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.


"Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari."

Selamat menulis dan menginspirasi.

Sumber photo: pinterest.com/pin
Sumber photo: pinterest.com/pin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun