Mohon tunggu...
Mardi Sirait
Mardi Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - Administer Social Justice

Menulis adalah pengabdian bagi keabadian dan menyuarakan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Melek Digital dan Berselancar di Arena Virtual

25 September 2020   15:54 Diperbarui: 25 September 2020   16:05 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: MIT Sloan Management Review | sloanreview.mit.edu

Dalam era digital sekarang, jarak tidak lagi menjadi penghambat komunikasi seseorang dengan yang lain. Hampir tidak ada lagi penyekat yang berarti bagi setiap orang untuk saling terhubung satu dengan yang lain. Melalui ruang virtual, akses ke segala tempat dimungkinkan.

Namun, yang menjadi pertanyaan adalah "Bagaimana kita berselancar di ruang virtual tersebut?" Ruang tersebut memberi keleluasaan dan peluang bagi kita untuk memanfaatkannya? karena segala akses terbuka ke segala ilmu pengetahuan, kreativitas, kolaborasi dan hal lainnya yang bisa bermanfaat. Atau malah tenggelam dan hanyut dalam arus tersebut? tanpa mengetahui potensi yang tersedia untuk dipelajari dan diperkembangkan.

Terlebih dalam masa pandemi sekarang, semua pembelajaran maupun pekerjaan mengalihkan kita kepada ruang virtual. Kemenkominfo (kominfo.go.id) menyebut pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang, di mana 95% menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Situs jejaring yang banyak diakses adalah Facebook dan Indonesia menempati urutan ke 4 pengguna Facebook terbesar setelah USA, Brazil, dan India.

Dalam hal inilah bahasan "Melek Digital" perlu dipahami, agar setiap pengakses situs jejaring tersebut tidak hanya sebatas pengguna saja. Tetapi, memanfaatkan perkembangan dan kemajuan teknologi ini menjadi sesuatu hal yang perlu dicermati. 

Berbagai akses ke konten yang bermutu dengan mudah dan segera bisa didapatkan, baik berbagai sumber referensi internasional. Berbagai seminar, 'talkshow' maupun pembelajaran kelas "on line" yang banyak, bisa diikuti untuk mengejar pengetahuan dengan 'free'.

Di lain sisi, kita juga sangat menyayangkan ketika kita tidak melek akan digital. Hal tersebut menjadikan kita hanya 'follower'. Akhirnya, media jejaring hanya ruang untuk menunjukkan 'kenarsisan' tanpa manfaat yang bisa membangun dan berguna bagi kemajuan. 

Lebih lanjut, lunturnya nilai sosial diakibatkan semakin meningkatnya individualisme. Atau bisa jadi, kita hanya terjebak dengan sisi negatif dari berbagai konten yang merusak pribadi seseorang. Melalui konten-konten pornografi, tampilan lainnya di dalam media sosial membuat banyak orang adiktif.

Dalam hal tersebut, perlu memikirkan ulang apakah kita sedang 'berselancar' di arena virtual tersebut atau 'tenggelam'?

Mereka yang ingin mengembangkan keterampilan, kemampuan lainnya dengan mudah bisa mengikuti berbagi materi, kelas, seminar yang disediakan. 

Atau, kemajuan tersebut digunakan sebagai sarana marketing, inovasi dan pengembangan hal positif lainnya. Sehingga, kita berbagian dalam membagikan dan mengejar pembelajaran akan kebenaran, ilmu pengetahun, hikmat juga keterampilan.

Dalam era digital kini, mendorong kita untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan mengembangkan berbagi potensi yang ada. Selanjutnya menggunakannya sebagai ruang bersosial dan berkolaborasi satu dengan yang lain bagi kemajuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun