Kemayoran, belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi kudapan legendaris yaitu Ketan Susu Kemayoran. Warung Susu Kemayoran ini berlokasi di Jl. Garuda Ujung No. 96, Jakarta Pusat. Lokasinya memang agak sempit dan sekelilingnya ada bangku-bangku kayu panjang untuk duduk.Â
Bicara tentangGerai ketan ini buka 24 jam. Meski tempat ini sudah cukup terkenal, kedai kecil ini tetap tampil sederhana dengan bangunan kayu dan ruangan yang tidak begitu luas. Memasaknya saja masih menggunakan tungku dan masih menggunakan teko dari tanah liat.Â
Ketan Susu Kemayoran ini telah beroperasi selama 61 tahun dari 1958 dan sudah turun temurun beroperasi selama empat generasi. Ketan Susu Kemayoran mempunyai keunikan yaitu menyantap ketan susu dengan tempe. sehingga membuatnya tetap eksis meskipun telah berpuluh-puluh tahun.
Bagaimana sejarahnya?
Perintisnya bernama bernama H. Sukrad. Pada zaman dahulu, pelanggannya terdiri dari tukang becak, sopir bus, juga pilot. Semuanya adalah pekerja yang pulangnya larut malam dan kelaparan. Karena warung ini buka 24 jam, orang-orang menjadikannya tempat untuk dituju.
Menurut Cainuri, penerus generasi ketiga warung tersebut, pada mulanya sebelum menjadi Warung Ketan Susu Kemayoran tempatnya adalah warung kopi biasa pada zamannya.Â
Ketan, gorengan, dan minuman-minuman sudah dijual dari sejak awal kedai ini dibuka. Menu-menu sederhana khas jaman dulu yang membuat banyak orang bernostalgia.Â
Dahulu nama ketan susu adalah tanbok atau ketan kobok. Alasannya adalah karena banyak yang memakan dengan tangan yang dicuci di kobokan yang telah disediakan. Barulah tahun 2000 diberi nama Ketan Susu atas ide seorang pelanggan yang datang.
Akan tetapi sekarang pembelinya bukan hanya masyarakat sekitar ataupun masyarakat Jakarta, para wisatawan luar daerahpun banyak yang menjadikannya salah satu tempat yang wajib dikunjungi ketika sedang berada di Jakarta. Bahkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah mencicipi kelezatan ketan susu Kemayoran.
Menu utamanya tentu saja ketan susu berbalut sedikit kelapa parut, dan siraman susu kental manis didampingi dengan tempe goreng yang dipotong tebal. Selain ketan susu, ada juga menu lain seperti gorengan pisang, tempe, ubi dan singkong.Â
Buat yang belum pernah mencicipi, mungkin akan bingung dan membayangkan rasanya. Coba bayangkan saja bagaimana perpaduan rasa manis susu dan juga gurih dari tempe menghasilkan rasa yang bikin nagih. Belum lagi beras ketan yang pulen dan legit ketika dimakan.
Tidak lengkap rasanya makan ketan susu jika tidak meminum segelas teh poci hangat ataupun dingin. Semua itu dibanderol dengan harga yang begitu terjangkau.Â
Untuk ketan susunya sendiri Rp5.000, gorengan Rp1.000, dan segelas teh poci seharga Rp4.000. Dengan harganya yang ramah di kantong, maka tak heran dalam sehari kedai ini dapat menghabiskan kurang lebih 50 kg beras ketan putih.
Karena harganya ramah di kantong, para pembelinya pun tidak memandang usia mulai dari muda hingga tua. Walaupun sederhana kudapan yang sudah menjadi khas kemayoran ini tetap eksis hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H