Mohon tunggu...
Mardianto Albertus Simarmata
Mardianto Albertus Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Better call me Anto !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Unik dan Kreatif, Beras Dijadikan Alasan Utama bagi Tradisi Adat Sunda "Beas Perelek" di Jawa Barat

21 Desember 2021   21:41 Diperbarui: 21 Desember 2021   22:08 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman sumber daya hayati nomor 2 di dunia setelah negara Brazil. (News.unpad.ac.id).  Hal tersebut menjadikan masyarakat di Indonesia mempunyai potensi lebih dalam meningkatkan kesejahteraan bagi pertahanan negara sebagai komponen pendukung. Indonesia juga mempunyai banyak sekali lahan per sawahan disetiap penjuru wilayah nya, hal ini menujukan bahwa Indonesia memiliki kekeayaan melimpah pada sektor Pangan terutama produksi Beras yang menjadi bahan pakan pokok di Negara ini.

Indonesia tercatat sebagai negara nomor satu pengkonsumsi beras terbesar di seluruh dunia. Beras menjadi makanan pokok di Indonesia walaupun pada dasar nya sumber karbohidrat bukan lah hanya dari beras melainkan ada Jagung, Singkong, Sagu, dll. 

Menurut sejarah perkembangan nya Beras bisa menjadi makanan pokok di Indonesia berasal dari zaman India atau Indocina kemudian dibawa oleh nenek moyang yang migrasi dari daratan Asia sekitar 1500 sebelum masehi (SM). Hingga saat ini Beras masih menjadi makanan pokok yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia bahkan Beras tidak hanya untuk di konsumsi sehari-hari saja melainkan Beras bisa dijadikan sebagai bentuk rasa kemanusiaan melalui suatu tradisi adat sunda yang ada di Jawa Barat yaitu "Beas Perelek"

Beas Perelek adalah salah satu tradisi adat Sunda yang mempunyai makna cinta kasih dan kemanusiaan dalam pelaksanaan nya. Tradisi ini memanfaatkan kekayaan alam Indonesia untuk menjaga stabilisasi sektor pangan dan memajukan kesejahteraan disuatu kampung yang melaksanakan Perelek ini. Melalui tradisi Beas Perelek ini membuktikan bahwa masyarkat Indonesia mempunyai segala banyak cara dalam memanfaatkan kelebihan yang ada di Negara Kita. 

Beas Perelek ini merupakan suatu kegiatan sosial yang dilakukan di kampung-kampung daerah Jawa Barat dan yang terlibat adalah Ketua RW, Ketua RT, dan karang taruna kampung setempat. Pelaksanaanya yaitu dengan mengumpulkan beras dari setiap warga kampung dan seminggu sekali dikumpulkan oleh karang taruna setempat. Wadah yang digunakan untuk beras nya adalah seperti gelas kecil atau gelas bambu kemudian digantung di depan rumah warga-warga. Setelah beras terkumpul selama seminggu dari seluruh warga, Beras tersebut disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan dan juga bisa dimanfaatkan pada saat acara hari raya seperi Isra Miraj ataupun Maulud Nabi.

Hal menarik yang bisa diambil adalah apa alasan utama yang menjadikan bahwa tradisi adat sunda ini harus menggunakan Beras bukan dalam bentuk uang atau pakaian dan lainnya. 

Pak Oten selaku Ketua RT di Kampung Sareuni desa Mekarjaya, Jawa Barat mengatakan bahwa alasan utama nya adalah karena tradisi ini sudah turun menurun menggunakan Beras dan memang Beras adalah salah satu bahan yang pasti semua warga memiliki nya, beda dengan uang kalau menggunakan uang semua warga belum tentu mau memberikan sejumlah uang. Apalagi menggunakan pakaian karena apabila menggunakan pakaian semua orang pasti lebih membutuhkan untuk kelanjutan hidup yaitu makan dan minum kalau pakaian kan masih bisa menggunakan yang lama tapi kalau nasi kan tidak bisa menggunakan yang sudah digunakan harus beli lagi beli lagi.

Pak Oten juga mengatakan alasan kampung Sareuni ini masih menjalankan tradisi Perelek karena untuk menjaga stabilisasi sektor pangan di kampung Sareuni dan juga untuk membantu orang-orang yang membutuhkan seperti anak-anak yatim paitu, janda, dll. Mayoritas warga yang tinggal di Kampung Sereuni ini merupakan pekerja di bidang sektor pertanian oleh karena itu tradisi Beas Perelek ini sangat mendukung dengan kekayaan yang dimiliki Kampung ini jadi tidak akan ada yang kekurangan dalam sektor pangan di kampung Sereuni ini.

Pak Oten mengungkapkan bahwa dengan adanya tradisi ini bukanlah merupakan sindiran kepada pemerintah terkait kurang nya perhatian terhadap warga menengah kebawah, hanya saja tradisi ini justru menggantikan bantuan yang program kerja pemerintah. Beliau mengatakan kalau menunggu bantuan dari pemerintah itu tidak akan benar karena kan kalau tidak sebulan sekali bisa berbulan bulan sekali, kalau begitu kan tidak akan tertutupi yang kurang nya. Oleh karena itu dengan adanya Tradisi Beas Perelek ini diadakan untuk mengisi kekurangan yang dialami oleh masyarkat menengah kebawah.

Jadi, Perelek ini adalah Tradisi unik dari Adat Sunda yang menjunjung nilai kemanusiaan demi keberlangsungan stabilisasi sektor pangan dan kesejahteraan masyarakat di suatu kampung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun