Mohon tunggu...
Mardianto Albertus Simarmata
Mardianto Albertus Simarmata Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Better call me Anto !

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Miris Anak Bayi Dijadikan Sumber Penghasilan oleh Ibunya Sendiri di Bandung

10 Oktober 2021   22:09 Diperbarui: 10 Oktober 2021   22:19 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri

Sebagai orangtua memiliki tanggung jawab untuk memberikan hak hidup yang layak kepada anak nya sendiri. Dimana seorang bayi yang seharusnya merasakan kenyamanan dan kasih sayang yang lebih dari orangtua nya. Anak-anak yang seharusnya merasakan bahagia bermain bersama anak-anak lainnya. Namun hal tersebut tidak bisa dirasakan oleh beberapa anak kecil di Bandung, sebagian dari mereka harus menelan akibat dari orangtua nya tidak bisa memberikan kehidupan yang layak bagi anak nya.

Di Bandung sudah menjadi sebuah fenomena yang tak asing apabila anak-anak usia balita hingga remaja dijadikan sebagai sumber profesi orangtua nya. Salah satu contoh di suatu tempat wisata dan toko oleh-oleh di Bandung banyak sekali penjual tissu dan pengemis yang sambil membawa anak bayi nya dalam bekerja di lapangan. Hal tersebut bertujuan agar menarik perhatian masyarakat supaya kasihan dan prihatin melihat nya.

Sesungguhnya fenomena ini sudah banyak sekali ada di seluruh pusat kota Bandung, dari usia balita hingga remaja banyak sekali anak-anak yang turun kelapangan untuk bekerja dibanding menimba ilmu pendidikan di sekolah. Sebagai orangtua juga seharusnya bisa berfikir dan bertindak lebih bijak lagi, jangan sampai hak dan kewajiban seorang anak harus direnggut oleh orangtua nya sendiri.

Dalam menyikapi fenomena ini perlu adanya imbauan dari pemerintah kepada orang-orang jalanan agar bisa memberikan pendidikan yang layak kepada anak yang tidak sanggup sekolah. Motivasi dan masukan juga sangat diperlukan bagi orang-orang jalanan yang menyalahgunakan hak anak nya menjadi sumber penghaailan orangtua nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun