Rakyat Indonesia butuh harga sembako murah bukan mobil murah....!!
Heboh mobil murah sampai-sampai ketua DPR RI angkat bicara yang konotasinya membela sang pemimpinnya atas kebijakan yang dikeluarkan......hmm
Sudah jelas dengan adanya mobil murah berlebel ramah lingkungan akan berimbas pada kemacetan yang kian parah.......eh malah menyalahkan pemerintah daerah.
Mobil murah yang berlebel ramah lingkungan hanyalah akal-akalan pemerintah untuk memuluskan produsen mobil memasukkan produknya ke negeri ini.
Jika dipahami lebih seksama sebenarnya mobil yang digembar-gembor pemerintah sebagai mobil murah dan ramah lingkungan hanyalah tipu muslihat pemerintah terhadap rakyat Indonesia…….harga mobil tersebut menjadi murah karena importir mendapat fasilitas pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), bukan basis harga yang memang lebih murah …….hmm
Celakanya mobil yang di import diberi lebel ramah lingkungan padahal mobil tersebut tidak termasuk kategori ramah lingkungan karena masih tetap menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bukan sumber energi terbarukan.
Di dalam struktur harga juga tidak dimasukkan komponen pajak. Ini artinya cuma murah bagi kepentingan importir dan pengusaha, sementara negara menjadi rugi karena kehilangan potensi pendapatan pajak.
Lebih celakanya lagi mobil murah dan dikatakan irit bahan bakar sehingga mendorong penambahan kepemilikan dan meningkatkan konsumsi BBM. Akibatnya, impor BBM meningkat dan subsidi BBM bertambah serta dapat menimbulkan semakin macetnya lalulintas di mana-mana yang pada akhirnya negara lagilah yang rugi.
Seharusnya pemerintah mengembangkan teknologi hibrid dalam industi otomotif. Harus ada regulasi dan sanksi yang tegas kepada pengusaha otomotif tidak hanya sekedar menghimbau yang sering dilontarkan pemerintah di negeri ini……..!!
Banyak cara untuk mendorong produsen otomotif untuk memproduksi mobil ramah lingkungan. Thailand misalnya, pemerintah di negeri Gajah Putih itu mengenakan tarif pajak tinggi bagi mobil yang mengeluarkan emisi karbon melebihi standar yang ditetapkan.
Sudah seharusnya pemerintah negeri ini membuat kebijakan penetapan pajak berdasarkan emisi karbon yang dihasilkan pada kendaraan tersebut. Semakin rendah emisi karbon yang dikeluarkan maka semakin rendah pajaknya sebaliknya kenakan tarif pajak tinggi bagi mobil yang mengeluarkan emisi karbon melebihi standar yang ditetapkan.
Berlebel mobil murah dan ramah lingkungan tetapi masih saja menggunakan bahan bakar minyak bukan energi terbarukan………kwkwkwkwk……..malah kata ketua DPR RI ga akan nimbulkan kemacetan……..hmm……repotnya kalau politikus beri komentar selalu saja ngeles dan beri seribu satu alasan.
Murah buat siapa......??
Pengusaha dan Importir atau rakyat.....??
Rakyat Indonesia tidak butuh mobil murah tapi butuh harga sembako murah....!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H