Mohon tunggu...
Syah Dianisa
Syah Dianisa Mohon Tunggu... -

BELAJAR DAN BELAJAR UNTUK DAPAT MENULISKANNYA. email ;dianisacaem@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trauma Konflik yang Terus Terngiang

18 April 2011   04:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:41 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ternyata kutahu kemudian, di lokasi aman pun seorang ibu juga histeris melihat pemuda yang ditandu
dan berperan sebagai korban luka-luka. Nurhijah (67) bahkan masih sesenggukan ketika beberapa ibu
dan Kak Yarni yang anggota Tim Pendataan, memapahnya ke tenda pengungsian. ”indak apo-apo doh.
Inyo kan hanya pura-pura sakiek. Idak ada luko ro doh. (Tidak apa-apa dia. Dia hanya berpura-pura
sakit. Tidak ada luka,” tukas Kak Yarni menenangkan. Airmata perempuan bermata rabun itu masih
terus mengalir. Sesekali sarung yang ia pakai digunakan untuk mengelap airmata di pipinya.


“Sakiek hati Ambo. Sakiek bana waktu konflik dulu ro. Jangan lah ado lai (sakit hati saya. Sangat sakit
waktu konflik dulu. Jangan sampai terjadi lagi),” seraya menepuk-nepuk dadanya.


Di hatiku, hati seorang Aceh pun berharap, jangan sampai konflik bersenjata singgah lagi di bumi
Serambi Mekkah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun