Mohon tunggu...
Mardiana
Mardiana Mohon Tunggu... Penulis - Menulislah, walau sebait kata

Menuangkan segala dibenak menjadi tulisan yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapakah Wanita Derma Itu?

15 Mei 2020   08:26 Diperbarui: 15 Mei 2020   08:21 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak cara untuk berbagi, mereka yang kaya berbagi Rezki materi dengan yang miskin. Apalagi pandemi saat ini,banyak masyarakat merasakan dampak yang luar biasa dalam kehidupan mereka. Dampak pendapatan yang jauh menurun drastis dibandingkan hari biasanya. Ini terjadi bukan dari kalangan menengah kebawah saja, masyarakat kelas atas juga merasakan dampak pandemi ini.

Walaupun keadaan ekonomi sulit saat ini, tidak menjadi kendala bagi seorang wanita sekaligus ibu untuk melakukan niat mulianya. Ingin memberikan makanan gratis kepada siapa saja yang melewati warungnya, dan niat beliau akan dilakukan selama Ramadhan.

Siapakah sosok wanita itu?

Seorang ibu rumah tangga yang mengurus 5 orang anaknya dengan penuh kasih sayang. Beliau membuka warung nasi baru 2 tahun terakhir, sejak suaminya terlebih dahulu menghadap Ilahi Robbi (baca surah Al Fatihah) beliau memilih kesibukan untuk berjualan. 

Beliau juga masih punya tanggung jawab dua orang anak- anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dan yang satunya kuliah. Bagaimana tidak terkagum, sosok ibu yang luar biasa dengan minimnya gaji sepeninggal suaminya,tetapi beliau masih mau berbagai Rezki.

Wanita yang biasa disapa Mak wo, tidak terlalu tua walau sudah punya 6 org cucu. Beliau masih sangat kuat. Beliau juga sangat ramah kepada pembelinya dan tutur sapa nya yang lembut membuat orang-orang yang datang ke warungnya kembali lagi. Bukan saja sekedar cita rasa masakannya yang enak,tetapi harga yang diberikan ke pembeli,tak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Hanya membayar uang Rp.10.000 saja, perut anda akan kenyang. Di warung sederhananya, pembeli dipersilahkan untuk melayani sendiri, silahkan pilih dan ambil menu yang tersaji.

Mak wo dan adiknya | Dok. pribadi
Mak wo dan adiknya | Dok. pribadi

Mimin jadi penasaran, kenapa Mak wo itu memberikan makanan free selama Ramadhan?

Di saat semua orang-orang dalam kesusahan, karena lockdown dan banyak pemberhentian karyawan, justru sosok ibu ini malah memberikan makanan free selama Ramadhan.

Apakah beliau punya warisan yang banyak dari alm.suaminya?

Ternyata tidak! 

Beliau mengatakan "dari gaji pensiun suaminya beliau buat untuk bersedekah" Kemudian lanjut beliau lagi "senang Dengan berbagi Rezki untuk orang lain apalagi di saat bulan Ramadhan ini. Bulan yang penuh keberkahan, bulan penuh pengampunan. Dan melalui sedikit Rezki yang diperolehnya ingin orang lain menikmatinya. Karena dengan bersedekah juga sebagai penghapus dosa - dosa kita"

Masyaallah .....

"Mulianya niat ibu ini" batinku.

Padahal kita tau berapa nominal dari gaji pensiunan, apa lagi jika Gol rendah. 

Kemudian aku bertanya lagi.

Apakah tidak takut bangkrut, Bu?

" Setiap Rezki yang kita sedekahkan untuk orang lain,akan digantikan ALLAH. Dan itu pasti! Ada yang langsung digantikan di Dunia ini, dan diakhirat kelak juga diganti NYA, jadi kenapa harus takut" jawabnya sambil membersihkan meja jualannya.

*******

Aku jadi teringat sebuah hadist yang artinya:

Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit." 'Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim)

Ya, jika kita tidak mampu bersedekah setiap hari, bisa kita lakukan seminggu atau sebulan sekali. Karena Rezki yang kita berikan untuk orang lain,pasti diganti Allah. Bukan saja materi,.kesehatan, umur yang barokah,itu merupakan REZKI

Dari sosok diatas, kiat bisa belajar bahwasanya bersedekah bukan menunggu uang yang banyak, seberapapun Rezki materi yang kita peroleh, bersedekahlah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun