Mohon tunggu...
Mardhotillah Fathonatuzzahra
Mardhotillah Fathonatuzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Sriwijaya

Melukis dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Suara Anak Rusun: Membaca, Menulis dan Bermain Sebagai Implementasi Edukasi Kepada Anak-anak Rusun 24 Ilir

18 April 2024   18:00 Diperbarui: 18 April 2024   18:05 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan)/dokpri

Oleh :  Mardhotillah Fathonatuzzahra, Tiah Aulia Santi, Detrilice Rahayona, Sasmita Apriani, Marbella Chintya (Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat, Universitas Sriwijaya)

Dalam mengikuti perkembangan zaman, kini edukasi terhadap anak-anak dapat dilakukan secara menyenangkan melalui penggabungan pembelajaran dengan permainan serta dapat disalurkan melalui lagu. Sebagai agen perubahan mahasiswa prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat bersama dengan Ibu Najmah, S.K.M., M.P.H, Ph.D. selaku dosen dan Founder kegiatan English Camp Kampung Pandai mengadakan kegiatan tersebut pada 2-3 Maret 2024. 

Sebelum menjalankan kegiatan edukasi, terlebih dahulu diawali kegiatan Building Trust pada 24 Februari 2024 bersama sasaran, yakni anak-anak yang tinggal di rusun serta pemangku kebijakan. Pembelajaran yang diberikan diantaranya mengenai bahasa inggris anggota tubuh, kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, kesehatan gigi, dan gizi yang dikemas dalam bentuk pembelajaran interaktif berupa penjelasan materi, kuis, media kreatif (Wayang) dan bersama-sama menyanyikan lagu terkait materi-materi tersebut. Disamping itu, kegiatan ini juga melibatkan Duta Literasi Ratu Tenny Leriva, penampilan sulap dari kak Naba, serta dukungan dari pihak manajemen Palembang Indah Mall dan Perpustakaan keliling.

(Gambar 2. Dokumentasi bersama Kak Ratu dan Perwakilan Manajemen PIM)/dokpri
(Gambar 2. Dokumentasi bersama Kak Ratu dan Perwakilan Manajemen PIM)/dokpri

Tujuan utama dari English Camp Kampung Pandai adalah untuk menyediakan pendidikan yang menyenangkan namun efektif bagi anak-anak. Dengan mengintegrasikan permainan dan lagu ke dalam proses belajar, kegiatan ini memiliki tujuan yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman edukatif anak-anak. 

Pembelajaran anggota tubuh melalui lagu memudahkan anak-anak untuk mengembangkan kemampuan bahasa inggris. Edukasi kesehatan reproduksi khususnya mengenai sentuhan boleh dan tidak boleh bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang batasan-batasan fisik yang sehat. Ini adalah langkah penting dalam mencegah pelecehan dan mempromosikan kesehatan reproduksi yang aman sejak usia dini.

Selain itu, dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan lebih sadar akan lingkungan, English Camp Kampung pandai merancang kegiatan yang menggabungkan edukasi kesehatan gigi, kesehatan lingkungan dan gizi dalam satu materi. Tujuan dari integrasi ini adalah untuk mengajarkan anak-anak pentingnya menjaga kesehatan mulut sebagai bagian dari kesehatan keseluruhan, dan mengenalkan konsep gizi melalui " Isi Piringku" anak anak belajar tentang proporsi yang tepat dari setiap kelompok makanan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat pilihan yang lebih baik bagi kesehatan mereka. Serta memahami lingkungan yang sehat dengan harapan untuk menanamkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini. Dengan dukungan dari manajemen Palembang Indah Mall, Perpustakaan Keliling, dan Duta Literasi. English Camp Kampung Pandai tidak hanya memberikan wawasan baru bagi anak-anak, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka dengan sumber daya yang lebih luas. Dimana kegiatan dan suara anak-anak tersebut direpresentasikan dalam photovoice berikut.

(Gambar 3. Hasil Photovoice 1)/dokpri
(Gambar 3. Hasil Photovoice 1)/dokpri
Photovoice: Kalo baco dewek-dewek dak seru, yuk. Tapi karno rame-rame kami semangat baconyo (Syifa, 11 tahun)

(Gambar 4. Hasil Photovoice 2)/dokpri
(Gambar 4. Hasil Photovoice 2)/dokpri
Photovoice: Kami belajar sambil nyanyi. Terus kami tulis lagi yuk supayo inget (Nadia, 12 tahun)

(Gambar 5. Hasil Photovoice 3)/dokpri
(Gambar 5. Hasil Photovoice 3)/dokpri

Photovoice: Ladas nian yuk, pacak belajar sambel maen (Mawar, 11 tahun)
(Gambar 6. Hasil Photovoice 4)/dokpri
(Gambar 6. Hasil Photovoice 4)/dokpri

Photovoice: Bukan cuman belajar yuk, kami biso maen jugo dapet hadiah. (Ali, 1o tahun)

(Gambar 7. Hasil Photovoice 5)/dokpri
(Gambar 7. Hasil Photovoice 5)/dokpri
Photovoice: Belajarnyo dak bosen baco buku bae yuk, tapi ado jugo gamesnyo (Nizam, 11)

Dengan semangat yang membara, kami berharap kegiatan English Camp Kampung Pandai bersama anak-anak di rusun Kampung 23 Ilir, Palembang, dapat menjadi jembatan emas yang menghubungkan anak - anak dengan dunia literasi dan pendidikan. Kami berharap bahwa setiap senyuman dan tawa mereka bukan sekadar euforia sesaat, melainkan kilauan dari semangat belajar yang tak kunjung padam.

 Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pengetahuan dasar pada  anak - anak mengenai bahasa inggris anggota tubuh, kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, kesehatan gigi, dan memperkenalkan konsep gizi. Kami berharap, melalui pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif, anak-anak akan memperoleh pemahaman yang kuat tentang bahasa Inggris anggota tubuh, kesehatan reproduksi, kesehatan lingkungan, kesehatan gigi, dan gizi. 

Kami ingin anak-anak tidak hanya menghafal kata-kata baru dalam bahasa Inggris tetapi juga memahami pentingnya setiap aspek tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap mereka yang mampu merawat diri sendiri dan lingkungan mereka dengan pengetahuan yang mereka peroleh.

Kami juga berharap kegiatan pembelajaran ini dapat menanamkan kesadaran dalam diri anak-anak tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gizi sebagai pondasi untuk tumbuh kembang yang optimal sehingga terciptanya pola hidup masyarakat yang lebih baik kedepannya. Melalui pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, kami ingin anak-anak tumbuh menjadi individu yang menghargai dan menghormati tubuh mereka serta memahami perubahan yang akan terjadi seiring bertambahnya usia. 

Selain itu, dengan mempelajari kesehatan lingkungan, kami berharap mereka menjadi generasi yang lebih peduli dan proaktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pentingnya menjaga kesehatan gigi juga kami harapkan dapat diterima dengan baik, mendorong mereka untuk mengadopsi kebiasaan baik yang mendukung kesehatan gigi dan mulut. Dan terakhir, melalui pembelajaran tentang gizi, kami berharap anak-anak dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat untuk diri sendiri dan keluarga mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun