Melakukan berbagai kegiatan secara  digital meningkatkan ketrampilan  dalam menggunakan teknologi internet. Masih banyak orang, terutama perempuan punya kesulitan mengakses teknologi internet. Bila tidak suka meng-upadate diri  membuat kita gagap  teknologi. Kata orang milenial: "  bila kudet (kurang up date) akan menjadi gaptek (gagap teknologi)".
Sekarang ini, penegakan hukum juga menggunakan jejak jejak digital. Jejak digital digunakan  dalam beberapa investigasi kasus. Seperti,  FBI telah mengidentifikasi lebih dari 270 tersangka yang terlibat dalam serangan US Capitol. Sebagian besar tersangka teridentifikasi lewat jejak digital mereka. (Tempo.co).Â
Begitu juga dalam kasus polisi tembak polisi, jejak jejak digital diperkirakan akan mengungkap sebab-sebab kematian Brigadir Yoshua. Karena komunikasi difgital, kasus ini tersiar secara global dan diberitakan oleh media asing seperti  The Strait Times , Channel News Star dan The Star (Kompas.com 22 Juli 2022)
Di era digital ini, mau tak mau kita harus  beradaptasi dengan internet  dan memiliki  kecerdasan digital. Suka tidak suka, Web 4.0  telah masuk dalam kehidupan kita. Disrupsi di berbagai bidang kehidupan tak bisa dielakkan.
Sekian!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H