Komunikasi digital disebut juga komunikasi di dunia maya. Dalam dunia maya terdapat hidup yang transparan, tempat privasi mencair. Dunia digital, tanpa kabel ini telah membuat kita terhubung dengan orang lain secara global dan saling berbagi pengalaman.Â
Sistem digital dapat dimanfaatkan untuk belajar, bekerja, belanja dan kegiatan hidup lainnya.Bahkan membangun trending dan citra diri. Semua itu bisa dengan mudah dilakukan dengan komunikasi digital.Â
Di samping itu, sistem digital dapat  menjadi hiburan pribadi kita, penjaga ingatan dan menjadi terapis kita. Bahkan dapat  merebut kita  dari badan konsultasi perkawinan, ruang kelas, psikolog, dokter dan orang tua tempat mengadu.
Sistem  digital  banyak memberi manfaat, tapi sistem ini juga memanfaatkan kita. Ini yang tidak banyak dipahami netizen. Kegiatan dan perilaku tiap netizen selalu dikupingin, dikumpulkan dalam big data, dipetakan dan siap digunakan untuk berbagai kepentingan.Â
Jejak-jejak digital netizen ditambang oleh industri yang bernilai triliyunan dollar. Perusahaan multi nasional mengintip perilaku konsumen dan  memprediksi perilakunya untuk menciptakan produk produk baru. Jejak-jejak digital juga digunakan untuk kepentingan politik, untuk memenangkan kompetisi politik melalui cyber-psychology.
Di samping itu, data netizen dapat digunakan untuk berbagai  aksi penipuan. Sistem  digital  membuat kita rentan terhadap cyber crime, apalagi buat anak-anak. Ada pelecehan seksual anak, perdagangan anak dan cyber bullying terhadap anak.Â
Melalui komunikasi digital  anak  bisa menghubungi atau dihubungi oleh siapa saja. Belakangan ini, publik di Tanah Air dihebohkan dengan kasus child grooming, yaitu penjahat seksual yang membangun hubungan emosional dengan  anak melalui komunikasi digital untuk tujuan pelecehan seksual.
Kesimpulannya, sitem digital memberi manfaat kepada kita, tapi kita juga bisa dimanfaatkan sistem ini. Orang pintar memanfaatkan sistem digital untuk membangun tambang uang dengan keahliannya memetakan dan mengumpulkan data para netizen. Orang jahat memanfaatkan sistem ini untuk melakukan cyber crime.
Media sosial tempat bertukar pesan dan informasi  serta  menyalurkan aspirasi secara digital, haruslah  digunakan dengan bijak. Hati  hati dalam melakukan komunikasi digital. Jangan asal jiplak, membongkar semua rahasia pribadi. Jejak-jejak digital kita bisa dimanfaatkan secara negatif. Tapi jangan pula menjadi hakim dan  algojo. Ungkapkanlah  fakta yang telah dibilas dari bias bias.Â
Sumber Asli
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H