Mohon tunggu...
Mardety Mardinsyah
Mardety Mardinsyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pendidik yang tak pernah berhenti menunaikan tugas untuk mendidik bangsa

Antara Kursi dan Kapital, antara Modal dan Moral ? haruskah memilih (Tenaga Ahli Anggota DPR RI)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gender dan Rasial Tak akan Mencegat Kamala Harris Menjadi Wakil Presiden Amerika Serikat

31 Agustus 2020   12:31 Diperbarui: 31 Agustus 2020   12:31 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembunuhan George Floyd merusak citra Trump. Banyak orang bertanya, mungkinkah Trump bisa melepaskan diri dari efek pembunuhan Floyd, sehingga dapat mengalahkan Joe Biden dan Kamala Harris ? Kemarahan masyarakat pemilih di AS bisa hidup kembali atas ketidakadilan rasial. Hal ini dapat memperkuat suara Joe Biden dan Kamala Harris. Pemilih hitam pada pilpres 2016, jumlah suaranya sangat rendah. Bisa saja efek pembunuhan George Floyd, jumlah pemilih hitam meningkat dapat pada pilpres 2020.

Tapi tunggu dulu. Donald Trump memiliki keuntungan dari jabatannya sebagai inkumben. Trump terkenal dengan nyali perangnya yang besar. Dan... Trump bisa bermain kotor. Sekarang Trump berusaha mengalihkan pikiran dan pandangan masyarakatnya ke negeri Cina. Strategi politik Trump ini telah berumur tua. Adalah William Howard Wriggin yang telah menulis buku tentang strategi beberapa kepala negara dalam menyatukan rakyatnya atau integrasi nasional.

Seni memahami fakta dan data, hermeneutika ilmunya. Dengan ketangkasan hermeneutika, kita telah "mengulik" masalah politik pilpres AS. Nah, mari kita tunggu hasilnya.

Sumber Asli

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun