Dalam sakitnya manusia menyalahgunakan kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi internet membuat orang suka membuat hoaks dan menebar khabar dusta.Â
Era ini kita hidup dalam  suasana penuh informasi keliru, berita palsu dan conspirasi yang menebarkan informasi negatif kepada  masyarakat.  Banyak narasi dan story telling yang keliru dan berita-berita yang mengaduk aduk emosi.
Ketika covid 19 menyerang, manusia mulai sadar bahwa pentingnya menjaga kesehatan raga dan mental. Polutan dalam tubuh manusia membuat tubuh rapuh, imunitas lemah, mudah diserang oleh virus yang mematikan ini. Pertolongan mesin-mesin kedokteran tidak begitu menjamin. Hingga saat ini belum ditemukan vaksin penawar virus ini.
Untuk mencegah penyebaran covid 19, himbauan demi himbauan bersipongang setiap waktu. Â Jaga kesehatan raga. Rajin cuci tangan. Kenakan masker.Â
Hindari kebiasaan menyentuh wajah, hidung, mata dan mulut. Hindari bersentuhan secara fisik dengan orang lain seperti bersalaman. Jangan lupa menutup mulut ketika  batuk dan bersin.Â
Bersihkan perabot rumah dan hindari berbagi barang pribadi. Yang penting lagi perlu dijaga social distancing. Tinggal  dirumah saja. Kerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadat dari rumah. Hindari kerumunan orang banyak.
Covid 19 ini   menyebar dari manusia ke manusia, terutama sangat rawan untuk manula. Di tengah pandemi penyakit menular ini kita harus  menjaga raga kita yang berarti menjaga raga orang lain, terutama orang tua kita. Â
Kita harus waspada dan menerapkan hal-hal  seperti disebutkan di atas, agar terhindar dari infeksi virus corona. Dengan demikian kita menjadi pahlawan bagi orang lain karena dengan menjaga diri kita, kita menjaga kelangsungan hidup orang lain.
Ketika corona menyerang Indonesia  ternyata membuka  sikap mental  sosial kita. Ada  yang suka menyalahkan  ini - itu. Buruknya komunikasi sebagian nitizen yang menganggap enteng hadirnya virus yang mematikan ini membuat kita miris. Â
Tidak kurang pula dari  pejabat publik yang  kurang memiliki the sense of crisis,  sehingga menyampaikan informasi secara genit  dengan melontarkan guyon yang  ditiru pula oleh nitizen di media sosiaL.Â
Dan yang paling tidak mengenakkan, dalam serangan covid 19 ini, Â yaitu politik terus main. Ada yang tampil mencari panggung dengan menjadi tukang kritik semua kebijakan pemerintah.