Mohon tunggu...
Mardety Mardinsyah
Mardety Mardinsyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pendidik yang tak pernah berhenti menunaikan tugas untuk mendidik bangsa

Antara Kursi dan Kapital, antara Modal dan Moral ? haruskah memilih (Tenaga Ahli Anggota DPR RI)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Tanpa Kekerasan

12 Agustus 2016   19:52 Diperbarui: 12 Agustus 2016   20:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tokoh pendidikan lain yang  angkat bicara tentang pendidikan anak adalah Stephen Thorton.  Menurut pakar  ini,  pendidikan yang perlu diberikan pada anak sekarang ini adalah pendidikan progressive,  agar dapat melahirkan  generasi  muda yang peka,berpikiran jernih dan percaya diri. Menurutnya, pendidikan progresive  ini  berpusat pada masyarakat bukan berpusat pada mata pelajaran dari kurikulum klasik. Sehubungan dengan itu, menurut tokoh pendidikan ini, sekolah harus dirancang berdasarkan budaya masyarakat. Pendidikan membutuhkan loyalitas,integritas,kesadaran penuh dan kemampuan yang mumpuni, agar dapat menciptakan anak didik yang berkualitas.

Menyimak beberapa pandangan  tentang pendidikan anak seperti diuraikan di atas, maka muncul kebingungan, model mana yang dapat digunakan? Masih relevankah   mendidik anak dengan cara berpikir kemaren, sementara realitas semua berubah?.Bagaimana mengembangkan kepribadian anak agar menjadi anak yang sukses ?. Untuk menjadikan anak berkualitas pandangan Neil  agaknya lebih cocok untuk zaman sekarang. Anak diberi kebebasan untuk menjadi dirinya sendiri, pandidikan tanpa hukuman, pendidikan permissive, apa saja boleh dan  tidak perlu  terus menerus disuntik moral.

Bagaimana mendidik anak ? TERSERAH PADA ANDA.

pendidik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun