[caption caption="Sujud"][/caption]
Begitu mudahnya kalian mengaku satu Islam, tapi begitu mudahnya saling mencaci dan menjatuhkan. Kalian mengaku pengikut Rasulullah Muhammad SAW, tapi kalian selalu merasa paling benar.
Cuma karena perbedaan pemikiran, perbedaan mazhab, atau perbedaan ormas, kalian saling hujat. Kalian mengaku orang yang beriman, tapi begitu mudahnya meliciki dan menzalimi saudara satu iman kalian.
Kalian mengaku orang beradab level langit, tapi begitu gampangnya kalian menyebutku kafir jika tak satu jalan. Jika aku berpikiran terbuka, kalian menilai ku sesat.
Jika aku berteman akrab dengan nonmuslim, kalian menilaiku liberal. Duh Gusti Allah pemilik kerajaan semesta, apalah aku ini, cuma manusia yang lahir tanpa busana dan nanti mati menghadap Mu dengan berbekal kafan.
Hidupku cuma menjalani karunia yang diberikan Al-Aziz. Apa yang ku lakukan cuma mengikuti yang telah dilakukan para pembawa wahyu Al-Malik.
Aku bergaul akrab dengan nonmuslim karena Rasul ku dulu menyayangi wanita tua Yahudi yang melemparinya batu setiap hari. Aku bergaul akrab dengan nonmuslim karena Rasul ku mengajari ku toleransi dan bersahabat tanpa pandang bulu.
Aku bergaul akrab dengan nonmuslim karena khalifah ku, Salahuddin, bersahabat dan mengasihi musuhnya di Perang Salib, Raja Inggris Richard the Lion Heart.
Aku cuma menjalani agama ku dengan ikhlas tanpa dengki dan amarah. Karena Tuhan ku maha pemurah lagi maha penyayang.
Yang aku tahu, Islam ku adalah 'Rahmatan Lil Alamin' bukan 'Rahmatan Lil Muslimin.'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H