Mohon tunggu...
Marda TillahiAkbar
Marda TillahiAkbar Mohon Tunggu... Lainnya - Aldi

matematika Allah SWT. lebih hebat dibandingkan matematika dunia

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Nightmare

20 November 2022   20:57 Diperbarui: 20 November 2022   21:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hari terasa begitu panas, entah apa karena dimusim kemarau ataukah gara-gara banyak pohon yang ditebang karena renovasi, Aku yang telah mengeluh karena kepanasan saat mau pergi ke sekolah itu sempat berhenti disebuah toko. Disana Aku melihat seseorang yang entah sedang melakukan apa. Karena penasaran aku pun mendekati orang itu. Setelah kudekati, ternyata dia sedang memotong-motong daging dan setelah kulihat dengan jelas, terlihat ada potongan jari manusia diantara daging-daging itu.


Aku yang melihat itu pun syok dan kaget sehingga membuatku terjatuh. Orang itupun telah menyadari kehadiranku dan kini dia menatapku dengan tatapan tajam. Aku jadi ketakutan, tubuhku berkeringat dan tangan serta kakiku gemetar, kucoba untuk lari dari situ, namun langkahku sempoyongan dan orang itu kini menghampiriku.


Orang itu semakin mendekat, Aku jadi semakin ketakutan. Aku masih berlari dan mencoba untuk bersembunyi, dan sialnya yang Aku herankan mengapa tidak ada orang sama sekali selain orang itu dan Aku disini. Orang-orang pada kemana semua, Akupun tidak tahu.


Aku melihat didepan ada sebuah gang kecil, kucoba untuk masuk ke gang itu untuk bersembunyi. Orang itupun masih saja mencariku, entah apa yang ada di pikirannya.
Beberapa saat kemudian, Aku baru kepikiran kenapa tidak mencoba menelepon polisi saja, barangkali bisa membantuku untuk lepas dari masalah ini.


Kucoba mengambil Handphone yang ada di waistbag, dan kemudian Aku menyalakan Handphoneku untuk segera melaporkan kejadian ini kepada Polisi. Akan tetapi baterai Handphoneku tinggal 3%, Aku semakin panik.
Mencoba untuk tetap tenang dan melihat situasi. Orang itu menendang tong sampah, memukul apapun yang ada di depannya dan juga tertawa sendiri.


Aku berpikir mungkin orang itu sudah gila, dan masih saja hingga sekarang tak terlihat satu orang pun yang lewat. Mau minta bantuan kemana lagi Aku. Ketika Aku menoleh kebelakang, Orang itu sudah berada tepat dibelakangku, Aku pun jadi kaget dan kemudian Orang itu memukulku memakai sebatang kayu bekas kursi yang rusak.
Untung saja Aku bisa menghindari pukulannya itu dan Aku berlari lagi, orang itu pun masih saja mencoba untuk mengejarku, kini tubuhku sudah sangat lelah untuk terus berlari.


Aku mencoba untuk mencari tempat bersembunyi dari orang itu tapi tak kunjung ketemu juga dan akhirnya ada sebuah warung didepan yang berjarak sekitar 50 meter dari tempatku sekarang. Aku menoleh kebelakang dan kulihat orang itu sudah tertinggal jauh. Apa mungkin dia sudah kelelahan, Akupun tidak tau.


Yang ku tahu sekarang hanyalah mencari tempat untuk bersembunyi darinya, karena tubuhku sudah tidak sanggup lagi untuk berlari. Jika sampai orang itu tau kalau Aku sudah tidak sanggup lagi untuk berlari, maka dia akan segera menangkapku. Aku tidak mau jika sampai hal itu terjadi.


Kini Aku sudah berada didepan warung tersebut dan masih sama seperti tadi, kenapa tidak ada seorang pun disini, Ada warung yang buka dan isinya juga lengkap tapi anehnya masih saja tidak ada satu orang pun yang Aku temui. Aku menoleh ke kiri ke kanan dan juga ke belakang untuk memastikan kalau orang yang mengejarku sudah sampai sini apa belum.


Setelah memastikan sudah aman, Aku melihat ada sebuah toilet dan Aku mencoba untuk masuk ke dalamnya untuk bersembunyi. Sudah hampir 20 menit Aku bersembunyi di dalam toilet itu, Aku pun sudah tidak tahan dengan bau yang begitu menyengat, Aku mau keluar dari toilet itu namun masih takut jika ketemu dengan orang itu.


Setelah berfikir beberapa menit, akhirnya Aku memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari toilet tersebut dengan sangat waspada supaya tidak ketahuan orang yang mengejarku itu jika dia disini. Setelah keadaan kurasa aman, Aku berlari kembali pergi dari daerah itu untuk pergi ke tempat yang lain supaya aman.


Sudah sekitar 15 menit Aku berlari dari tempat sebelumnya, jalanan yang Aku lewati juga begitu sepi tak ada satu orang pun yang berlalu lalang. Tak hanya manusia bahkan hewan juga tidak ada, terasa begitu sunyi dan kupikir tidak masuk akal kenapa hari ini begini.


Aku sudah begitu lelah dengan semua ini, rasanya ingin saja Aku berhenti dan pasrah, tapi disisi lain Aku juga tidak mau mati sekarang.


Ketika Aku melewati sebuah kolam air mancur terlihat ada seorang wanita beserta anaknya yang sedang membawa belanjaan mungkin habis dari minimarket ataupun toko sembako.


Akhirnya Aku menemukan orang lain, setidaknya Aku sudah tidak sendirian lagi, Akupun mulai berlari menuju ke arah Wanita itu. Ketika Aku sudah mendekatinya hal tak terduga terjadi padaku.


Aku terpeleset dan terjatuh ke kolam air mancur. Seketika itu Aku mendengar suara Wanita.

"Bangun..!! Mau sampai kapan kamu tidur terus, mentang-mentang hari libur.." Ucap dari seseorang yang ternyata itu adalah Ibuku.

"Hmmmm aaarghhhh..." Aku yang baru terbangun dari tidur merasakan seluruh badan pegal-pegal.


Ternyata semua kejadian yang Aku alami tadi hanyalah mimpi. Alhamdulillah, Aku tidak habis pikir kalau itu tadi kejadian nyata, mimpi saja bisa membuatku ketakutan apalagi kejadian nyata.

"Ketakutan Anda adalah sejenis penjara yang membatasi Anda dalam serangkaian tindakan terbatas. Makin sedikit Anda takut, makin banyak kekuatan yang akan Anda miliki dan makin lengkap Anda akan hidup."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun