Mohon tunggu...
SHANDI DHORIS
SHANDI DHORIS Mohon Tunggu... Editor - ketika aku pergi jangan tanyakan , aku pada saatnya pasti kembali jangan ragu dan Bimbang ..aku pasti kembali
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

capricorn

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Fenomena Harakiri (1)

11 Mei 2020   13:31 Diperbarui: 11 Mei 2020   13:49 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harakiri ada  Mulai saat perang dunia ke-2  antara Amerika dan jepang dengan  pengeboman Perl harbor terdapat sekelompok Pemuda Jepang dengan umur belasan tahun yang dilatih oleh pasukan Dewa Angin atau Kamikaze untuk melakukan bom bunuh diri mereka melakukan tindakan bunuh diri secara massal menukar satu nyawa dengan beberapa ribuan nyawa musuh mereka mati akan disebut pahlawan untuk negaranya. 

Latihan tempur dengan cara Harakiri, mereka untuk didoktrin oleh Komandan Jangan pulang sebelum menang jangan sampai membawa kekalahan lebih baik mati dimedan perang daripada mati di rumah karena kelaparan.

Soalnya semangat Kamikaze ini dijanjikan sebagai malaikat terbang dengan gembira mengantarkan ruh pasukan yang menang ke gerbang surga karena kewajiban sebagai ksatria sudah ditunaikan secara baik titik tentu saja tindakan nekat Kamikaze Kamikaze ini membuatnya alimoeso menjadi ciut.  

Hanya Tuhan Yang Tahu gelombang bunuh diri massal ini dilakukan karena pemahaman yang spiritual ada juga yang bunuh diri karena atas nama negara Hanya Tuhan Yang Tahu budaya bunuh diri di Jepang sangat dihormati karena ini menanggung malu maka harus mati atau karena tidak bisa menyelesaikan tanggung jawabmu sebagai seorang Samurai.  


Samurai yang dikalahkan dalam medan tempur akan merasa terhormat bila melakukan tikaman bunuh diri yang dikenal dengan istilah harakiri titik dengan cara menebas perutnya sendiri sampai beroda khususnya dengan suaminya semuanya sendiri di depan musuh titik bunuh diri di Jepang sangat dihormati daripada merugikan orang lain teknik bunuh diri dilakukan untuk membayar kesalahan atas tugas yang diemban menutup rasa malu atas hidup di muka bumi sebagai orang gagal.


Teknik yang dianggap tidak menyakitkan untuk melakukan harakiri di depan adalah dengan tinggal di ruangan tertutup menghirup gas tabung dengan dibocorkan racunnya. 

Pernyataan Edy dari Jogja Gunung Kidul masyarakat juga melakukan upaya bunuh diri gara-gara sepele misalnya Cinta Ditolak racun ditenggak dagangan buntung leher digantung bahkan gara-gara kehilangan sapu tangan atau kehilangan sesuatu dia bisa gantung leher atau bila tidak dibelikan bakso, saja seorang anak rela mengakhiri hidup menggantung leher.  


Para sosiolog rela meninggalkan dunia fana ini lantaran kemiskinan titik karena tindakan bunuh diri massal sudah dijadikan kebiasaan lumrah masyarakat di Indonesia dianggap wajar dan sepele saja usaha dari pemerintah untuk mengurangi tindakan nekad  bunuh diri karena miskin pergi ke dunia alam barzah yang telah berantem dengan dalil spiritual dan material sudah banyak dilakukan. gara-gara tidak lulus ujian seorang siswa juga rela untuk memperagakan aksinya untuk bunuh diri masalah tidak lulus ujian rasanya berat sekali untuk diterima Selasa Bukit pada tidak lulus konsekuensi logisnya hanya tidak mendapatkan ijazah atau mengikuti ujian tanpa belajar serius bahkan yang belajar bahkan belajar pada masalah akan selalu ada dalam selama hidup untuk menghindari masalah bukan dengan cara mengakhiri hidup sebenarnya hidup itu baru berarti bila bisa menghadapi tantangan tantangan itu pasti ada agar hidup bisa tenang .


Kita seharusnya melawan racun melawan macan dan mengalahkan buaya ada lagi guru spiritual mengajarkan bunuh diri massal guru dari aliran spiritualisme calon eh malah menanamkan doktrin kepada pengikutnya untuk latar bersama-sama segera bersama-sama mengakhiri hidup dalam kelaparan dengan segala masalah pergi ke dunia baru yang penuh berkah alam barzah dalam dunia spiritual mereka bersama-sama diajak menindik badan minum racun sampah sambil berdo'a biar diterima sama yang kuasa.


Hasilnya bisa ditebak semua kiri Melarat bersama-sama dan akhirnya gegar otak hasilnya bisa ditebak Mayat bergelimpangan secara tanpa sebab dan masyarakat Geger mereka berjualan berita Laris Manis membaca berita geleng kepala sambil mulutnya berdecak kagum betapa banyaknya orang beragama yang bunuh diri secara massal karena minum doa dan air beracun tahun 2005 jumlah orang bunuh diri di Bali sebanyak 137 orang.     

Januari sampai Juli 2006 jumlahnya   99 orang terlihat prestasi bunuh diri yang dicapai sampai dengan pertengahan semester peningkatan gratis diwaspadai sekarang ini adalah karena korona impitan ekonomi krisis kematian mendadak gara-gara krisis moneter kenaikan BBM PHK pengangguran Kemiskinan menjadi biang keladi gerakan bunuh diri titik kemiskinan bisa menjadi salah satu sebab stress pemicu orang bunuh diri titik tapi lebih dari itu adanya kemiskinan spiritual jauh lebih kuat menjadi penggerak aksi bunuh diri itu titik orang miskin material belum tentu miskin secara spiritual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun