Mohon tunggu...
Marco Sondakh
Marco Sondakh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar SMA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengaruh Gadget Terhadap Perubahan Sikap Siswa Asrama Putra Asissi Samarinda

21 Oktober 2024   10:08 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penelitian terdahulu:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang *mempengaruhi perubahan sikap siswa:

*Menganalisis jenis perubahan sikap yang terjadi selama di asrama.

*Mengevaluasi dampak interaksi sosial dan program pembinaan di asrama.

Latar belakang masalah:

Perkembangan teknologi digital, terutama gadget seperti smartphone dan tablet, telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan pelajar. Gadget tidak hanya digunakan untuk komunikasi dan hiburan, tetapi juga untuk mendukung aktivitas akademik. Namun, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat membawa dampak negatif, khususnya pada perubahan sikap dan perilaku siswa yang tinggal di asrama.


Pada lingkungan asrama putra, siswa hidup dalam komunitas yang lebih teratur dan terpola dibandingkan dengan siswa yang tinggal di luar asrama. Kehidupan di asrama menuntut mereka untuk mengikuti jadwal yang ketat, bersosialisasi dengan teman sebaya, serta membangun keterampilan disiplin dan tanggung jawab. Di sisi lain, kehadiran gadget yang mudah diakses dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mereka, baik dalam hal interaksi sosial, kinerja akademik, maupun kehidupan pribadi.

Beberapa perubahan sikap yang sering muncul akibat penggunaan gadget secara berlebihan antara lain adalah penurunan kualitas interaksi sosial, meningkatnya kecenderungan untuk menarik diri dari lingkungan sekitar, penurunan motivasi belajar, dan meningkatnya sikap individualisme. Siswa asrama yang seharusnya memanfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan teman-temannya cenderung lebih sibuk dengan dunia maya, yang dapat mempengaruhi keharmonisan hubungan antar siswa dan menurunkan solidaritas kelompok.

Selain itu, penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan pola tidur, yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Hal ini bisa berujung pada menurunnya kemampuan konsentrasi, prestasi akademik yang merosot, serta munculnya sikap apatis atau malas. Pada tingkat yang lebih ekstrem, kecanduan gadget dapat memicu perubahan sikap yang lebih serius seperti agresivitas, rasa frustasi, atau penurunan empati terhadap orang lain.

Dengan demikian, diperlukan kajian yang mendalam untuk memahami sejauh mana pengaruh gadget terhadap perubahan sikap siswa asrama putra. Penting pula untuk merumuskan solusi agar penggunaan gadget di kalangan siswa dapat diatur sedemikian rupa sehingga dampak negatifnya dapat diminimalisir tanpa menghalangi pemanfaatan gadget secara positif dalam proses belajar mengajar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan gadget terhadap sikap siswa di asrama putra, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sikap tersebut, serta memberikan rekomendasi bagi pengelola asrama dalam menyusun kebijakan terkait penggunaan gadget yang seimbang.

Perumusan masalah:

1. Bagaimana pengaruh penggunaan gadget terhadap interaksi sosial siswa di asrama putra?

2. Apakah terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget dengan perubahan sikap disiplin dan tanggung jawab siswa di asrama putra?

3. Bagaimana penggunaan gadget memengaruhi motivasi belajar dan prestasi akademik siswa asrama putra?

4. Apakah penggunaan gadget yang berlebihan berkontribusi terhadap sikap individualisme atau isolasi sosial siswa asrama putra?

5. Bagaimana pengaruh gadget terhadap pola tidur dan kesejahteraan mental siswa asrama putra, serta bagaimana hal ini berdampak pada perubahan sikap mereka?


Pertanyaan penelitian:

1. Bagaimana tingkat penggunaan gadget di kalangan siswa asrama putra?

2. Apakah terdapat hubungan antara durasi penggunaan gadget dengan perubahan sikap siswa asrama putra?

3. Bagaimana pengaruh penggunaan gadget terhadap interaksi sosial di antara siswa asrama putra?

4.Apakah penggunaan gadget mempengaruhi motivasi belajar dan prestasi akademik siswa asrama putra?

5. Apakah ada perubahan sikap, seperti individualisme atau isolasi sosial, akibat penggunaan gadget di lingkungan asrama putra?

Tujuan dan manfaat:
Tujuan:

Mengidentifikasi Faktor Penyebab: Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sikap siswa asrama putra di Asissi Samarinda.

*Menganalisis Jenis Perubahan Sikap:

Mengidentifikasi dan mendeskripsikan jenis-jenis perubahan sikap yang terjadi selama tinggal di asrama.

*Evaluasi Program Pembinaan: 

Menilai efektivitas program pembinaan dan interaksi sosial di asrama dalam membentuk sikap siswa.

*Memberikan Rekomendasi: 

Menyusun rekomendasi untuk meningkatkan pengalaman belajar dan pembinaan karakter siswa.

manfaat:

1. Bagi Siswa: Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana lingkungan asrama dapat mempengaruhi sikap dan perilaku mereka.

2. Bagi Pengelola Asrama: Menyediakan data yang berguna untuk mengembangkan program pembinaan yang lebih efektif berdasarkan kebutuhan siswa.

3. Bagi Pendidik: Memberikan wawasan tentang dinamika sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan perkembangan karakter siswa.

4. Bagi Peneliti Lain: Menyediakan referensi dan dasar untuk penelitian lebih lanjut tentang perubahan sikap dan lingkungan pendidikan.

5. Bagi Masyarakat: Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter dan pembinaan yang baik dalam lingkungan asrama.

Landasan teori:

Teori komunikasi:
Teori ini menekankan pentingnya media komunikasi dalam membentuk dan mengubah sikap. Misalnya, komunikasi antar teman dan pengurus asrama dapat memengaruhi pandangan dan sikap siswa.

Hipotesis:

Tingkat interaksi sosial di lingkungan asrama berpengaruh signifikan terhadap perubahan sikap siswa asrama putra

Meteologi:
Analisis data:

* Kualitatif: Menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola dan tema dalam wawancara dan observasi.

 *Kuantitatif: Menggunakan statistik deskriptif dan inferensial untuk menganalisis hasil survei.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun