Mohon tunggu...
marco kj
marco kj Mohon Tunggu... Lainnya - Siswa

Siswa Sekolah Dian Harapan Lippo Cikarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Persatuan dalam Keberagaman

17 September 2023   17:46 Diperbarui: 17 September 2023   17:52 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan" - Bung Tomo

Sejak dahulu, Indonesia sudah menjadi suatu daerah yang sangat beragam. Dari masa-masa kerajaan Islam maupun masa-masa kerajaan Hindu-Buddha, Indonesia sudah memiliki banyak sekali budaya-budaya dan adat istiadat yang beragam. Sejak Indonesia merdeka pada 17 Agustus, 1945, perbedaan tersebut menjadi suatu kebanggaan untuk negara Indonesia. Sebagai negara yang sangat beragam, Indonesia tetap bersatu dan mewujudkan sikap berintegrasi.

Definisi integrasi menurut Widjaja dalam buku Strategi Implementasi Kebijakan Kuliah Daring Masa Pandemi Covid-19 dengan Menerapkan Teknologi Digital Dalam Proses Pembelajaran PKN di Universitas Sriwijaya oleh Ermanovida dkk disebutkan sebagai keserasian satuan-satuan yang terdapat dalam suatu sistem. Integrasi nasional adalah suatu proses dalam membangun perasaan kesatuan di dalam sebuah bangsa. Indonesia, sebagai negara yang memiliki sejarah yang luas, menciptakan kebersamaan dan kesatuan melalui perjalanan historis yang panjang.

Dalam konteks integrasi nasional, terdapat empat komponen yang sering disebut dengan akronim SARA, yaitu suku atau etnik, agama, ras, dan antar golongan. Keempat komponen ini sangat sensitif dan berpotensi menimbulkan perpecahan jika tidak di hargai dengan baik oleh semua orang. Oleh karena itu, menjaga harmoni di antara keempat komponen ini menjadi salah satu cara untuk membantu Indonesia menjadi bangsa yang maju dan berjaya. Dengan menjaga integrasi nasional, Indonesia dapat terus memperkuat identitas dan persatuan sebagai sebuah negara yang beragam namun tetap bersatu dalam visi dan misi bersama.

Namun, kenyataannya di dunia kita sekarang, masih terjadi banyak sekali konflik dan perlawanan dengan berbagai macam alasan. Integrasipun menjadi salah satu factor dari konflik tersebut. Masih ada banyak orang yang belum sepenuhnya menerima perbedaan-perbedaan dan hal ini menyebabkan terjadinya disintegrasi.

Bukan hanya di negara-negara lain, Indonesia juga tetap mengalami disintegrasi. Namun, apa itu disintegrasi sebenarnya? Disintegrasi adalah suatu keadaan tidak bersatu padu yang membuat keutuhan atau persatuan hilang dan dapat menyebabkan terjadinya perpecahan. Di Indonesia, terjadi beberapa pemberontakan yang membahayakan integrase bangsa pada periode awal kemerdekaan Indonesia

Ternyata, peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 bukanlah titik puncak integrasi nasional. Sebagai negara yang baru diakui kedaulatannya, Indonesia harus menghadapi rongrongan dari dalam yang dilakukan oleh beberapa golongan. Secara umum, pemberontakan di dalam negeri terjadi karena dipicu oleh beberapa alasan seperti keinginan untuk mendirikan negara sendiri yang lepas dari NKRI, mempertahankan bentuk negara federal, dan kengganan APRIS di negara bagian bergabung dengan TNI dan menolak kebijakan pemerintahan Hatta untuk melakukan reorganisasi dan rasionalisasi dalam tubuh militer yang menekankan profesionalisme.

Pemberontakan yang membahayakan integrasi bangsa terjadi dalam masa revolusi fisik, dan masa demokrasi terpimpin. Salah satu peristiwa paling terkenal dalam masa pemberontakan ini adalah Gerakan PKI 30 September 1965 (G30S/PKI), sebuah peristiwa sejarah Indonesia pada tahun 1965 yang melibatkan kudeta militer yang menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan berujung pada penganiayaan dan pembunuhan massal anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) serta simpatisannya.

Meski terjadinya pemberontakan-pemberontakan disintegrasi tersebut, mewujudkan sebuah negara kesatuan yang terintegrasi tetap menjadi tujuan utama untuk sejumlah tokoh bangsa di Indonesia. Mereka tetap menghendaki dan mempertahankan bangsa Indonesia dalam kesatuan yang utuh dari Sabang sampai Merauke. Beberapa tokoh pejuang prointegrasi tersebut, antara lain adalah Sukarno, Mohammad Hatta, Abdul Haris Nasution, Ahmad Yani, dan Sri Sultan Hemengku Buwono IX.

Untuk ke depan, sebagai rakyat Indonesia, kita harus berupaya dalam menghadapi berbagai ancaman disintegrasi dengan didasarkan pada prinsip-prinsip kebhinekaan, persatuan, dan kesatuan nasional. Dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip ini, Indonesia dapat membangun fondasi yang kuat untuk mengatasi ancaman disintegrasi dan memastikan kesatuan dan stabilitas negara ke depan.

Bukan hanya rakyat saja yang dapat berupaya menghadapi disintegrasi, namun juga pemerintah. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan terus mempromosikan rasa kebangsaan dan identitas nasional yang kuat melalui program-program pendidikan, kampanye budaya, dan peringatan hari-hari nasional penting. Upaya pemerintah ini bertujuan untuk memastikan kestabilan, persatuan, dan kesatuan negara Indonesia di tengah berbagai tantangan dan ancaman yang dapat muncul di masa depan.

Selain itu, pelajar-pelajar di Indonesia juga memiliki peran penting dalam menghadapi berbagai ancaman disintegrasi ke depan. Siswa-siswi dapat mengedukasi diri mereka sendiri dan teman-teman sebaya tentang keberagaman budaya, agama, dan etnis di Indonesia. Ini dapat dilakukan melalui diskusi, seminar, dan proyek-proyek sekolah yang mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan. Selanjutnya, siswa-siswi dapat menerima perbedaan di kalangan sekolah mereka dan tidak memandang fisik ketika berteman dan bergaul. Dengan berperan aktif dalam upaya-upaya seperti ini, pelajar Indonesia dapat berkontribusi dalam memperkuat persatuan dan melakukan tindakan positif dalam menghadapi berbagai ancaman disintegrasi ke depan.

Indonesia telah berkomitmen secara kuat dalam menghadapi berbagai ancaman disintegrasi dengan berusaha mewujudkan persatuan dan keadilan dalam keberagaman. Semua ini bertujuan untuk memastikan bahwa Indonesia tetap bersatu di tengah berbagai tantangan dan ancaman disintegrasi yang akan muncul di masa depan. Dengan memahami pentingnya persatuan dalam keberagaman, Indonesia akan terus berusaha bertuju kepada masa depan yang stabil dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun